Merasa aneh dengan penyakit anaknya, Saelah mengaku sempat membawanya ke dukun.
"Dukun yang kami datangi hampir semua bilang Aisyah diikuti sesosok nenek tua yang rambutnya sudah putih semua. Saya juga seperti pernah melihat saat berada di kebun," kata Saelah.
Baca juga: Kisah Pedagang Oleh-oleh di Makam Sunan Bonang yang Terdampak Pandemi Corona
Sementara itu, di tengah situasi pandemi, Saelah harus kehilangan pekerjaanya sebagai buruh pabrik tekstil.
Untuk bertahan hidup, keluarga Saelah bergantung pada pendapatan suaminya yang bekerja serabutan dan berjualan kayu bakar dari kebun.
Satu bongkok kayu bakar Ramlan dihargai Rp 12.500,00.
(Penulis: Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan