Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tatap Muka di Kalbar, Tak Ada Waktu Istirahat dan Hanya Mata Pelajaran Ujian Kelulusan

Kompas.com - 27/07/2020, 12:16 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) tengah mempersiapkan proses kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah pada Agustus 2020.

Salah satu yang disiapkan saat ini adalah melakukan tes swab kepada seluruh guru dan pegawai dan uji rapid test kepada seluruh murid.

Gubernur Kalbar Sutarmidji menekankan, waktu belajar mengajar secara tatap muka tidak seperti ketika normal.

Baca juga: Temukan Kasus Positif Covid-19 Baru, Pemkab Agam Batal Buka Sekolah pada Agustus 2020

Selain ada pemotongan waktu untuk per mata pelajaran, waktu istirahat juga dihapuskan, sehingga siswa akan pulang jauh lebih cepat.

"Jika biasa satu mata pelajaran 40 menit, sekarang cukup 20 menit. Siswa juga tidak diberikan waktu beristirahat," kata Sutarmidji saat dihubungi, Senin (27/7/2020).

Selain itu, mata pelajaran yang diberikan hanya yang akan diuji nanti ketika tes kelulusan ditambah mata pelajaran agama.

"Untuk kegiatan ekstra masih belum dibolehkan," ucap Sutarmidji.

Baca juga: Cerita Dimas, ke Sekolah Sendirian karena Tak Mampu Beli Smartphone untuk Belajar Online

Sutarmidji melanjutkan, untuk mata pelajaran yang tidak termasuk dalam ujian kelulusan, akan tetap diajarkan, tapi hanya melalui daring.

"Saya kira, kombinasi belajar mengajar seperti ini akan efektif dalam kondisi sekarang," harap Sutarmidji.

 

Sebelumnya, Sutarmidji mengatakan, proses belajar mengajar secara tatap muka hanya untuk para siswa tingkat akhir, yakni kelas 6 SD, kelas 9 SMP dan kelas 12 SMA.

"Target saya memang hanya untuk pelajar di tingkat akhir," ucap Sutarmidji.

Sementara untuk pelajar taman kanak-kanak (TK) dan pendidikan anak usia dini (PAUD) masih diliburkan atau belajar dari rumah.

Baca juga: Anak Jenuh Sekolah di Rumah, Orangtua Harus Berbuat Apa?

Dia menambahkan, mereka baru akan masuk kembali setelah kondisi benar-benar kondusif.

"PAUD dengan TK tak usah dulu, biar saja nanti akhir tahun pun tidak ada, jangan dipaksakan. Sekalipun tingkat kesembuhan kita 97,77 persen," tuturnya.

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyebutkan terdapat beberapa kabupaten dan kota yang merupakan zona hijau menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional.

Dengan demikian dimungkinkan memulai pembelajaran tatap muka dengan persyaratan protokol kesehatan ketat.

Proses pembelajaran tatap muka akan dilakukan secara bertahap mulai dari jenjang yang lebih tinggi, yakni dimulai dari jenjang SMP dan SMA/SMK terlebih dahulu.

Saat ini, Kemendikbud sedang melakukan monitoring untuk memeriksa kesiapan beberapa wilayah zona hijau yang akan menerapkan pembelajaran tatap muka kembali.

Baca juga: Anies Imbau Orangtua Dampingi Anak Sekolah dari Rumah Selama Pandemi Covid-19

Kendati demikian, Nadiem menyampaikan pembelajaran tatap muka siswa di sekolah zona hijau sepenuhnya menjadi hak orangtua.

Selain kepala daerah dan kepala sekolah, orangtua juga punya hak untuk menentukan apakah memang sekolah tersebut sudah siap untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka kembali.

"Jadinya, sekolah-sekolah kalau mau membuka kembali pembelajaran tatap muka harus benar-benar meyakinkan semua orangtua bahwa protokol kesehatan di sekolahnya itu sudah sangat mapan," tegas Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com