Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miris, Dua Tetangga Cekcok gara-gara Tahi Ayam Berujung di Meja Hijau, Begini Ceritanya

Kompas.com - 25/07/2020, 11:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Gara-gara sering menginjak kotoran ayam, M mendirikan tembok setinggi satu meter di depan rumah tetangganya sendiri bernama Wisnu Widodo.

Mediasi perangkat desa pun gagal. Akhirnya, perselisihan kedua warga Desa Gandukepuh, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, itu terpaksa dibawa ke meja hijau.

Baca juga: Gara-gara Tahi Ayam, Tetangga Bangun Tembok Setinggi 1 Meter di Depan Rumah Wisnu

Namun, menurut Kepala Desa Gandukepuh Suroso, perdamaian di antara dua warganya tersebut masih jauh dari harapan.

M bersikeras tembok dibangun di atas lahan miliknya, meskipun pengadilan telah memenangkan Wisnu karena dirugikan atas pembangunan pagar tembok tersebut. 

"Ketika surat pengadilan saya kasih, dengar-dengar mau banding si M," kata Kepala Desa Gandukepuh Suroso.

 

Ditembok sejak 2017

Suroso menambahkan, pada tahun 2016, Wisnu memelihara ayam di rumahnya.
Lalu setiap kali melewati depan rumah Wisnu, M mengaku risih karena menginjak kotoran ayam.

“M sama suaminya lewat kadang kadang mlecoki telek (menginjak tahi ayam) yang memicu masalah. Akhirnya ya dipagar itu,” kata Suroso.

Akibatnya, Wisnu pun terpaksa melompati tembok tersebut jika ingin keluar masuk rumah.

"Ya sulit kalau begitu mau masuk rumah,” kata Wisnu saat dihubungi.

Baca juga: Hanya karena Kotoran Ayam, Tetangga Bangun Tembok Depan Rumahnya, Wisnu: Ya Sulit Kalau Mau Masuk

Jalur alternatif, tetapi...

 

Sementara itu, Wisnu mengaku ada jalur alternatif di samping rumahnya. Sayangnya, jalur alternatif yang merupakan gang di samping rumahnya itu hanya selebar badan orang dewasa.

Wisnu pun terpaksa menaruh kursi untuk membantunya melewati tembok tersebut.

Sementara pemerintah desa mengatakan, pagar tembok itu dibangun di atas lahan milik desa. Lahan itu tak bisa diklaim sebagai hak milik.

(Penulis: Kontributor Magetan, Sukoco | Editor: Dheri Agriesta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com