Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Positif Covid-19, Wakil Wali Kota Solo Pergi ke Jakarta untuk Bertemu Jokowi

Kompas.com - 24/07/2020, 16:25 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

SOLO, KOMPAS.com- Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo sempat berkunjung ke Jakarta sebelum dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Purnomo ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, Purnomo pulang dari Jakarta pada Kamis (16/7/2020).

Baca juga: Achmad Purnomo Positif Covid-19, Jokowi Jalani Tes Swab

Sehari setelahnya, Jumat (17/7/2020), Purnomo menjalani swab test.

Karena ragu dengan hasil swab yang pertama, Wakil Wali Kota Solo kembali memeriksakan sampel lendir tenggorokannya pada Sabtu (18/7/2020).

"Pertama itu masih antara positif negatif masih abu-abu. Kedua hasilnya positif," kata Rudy, sapaan FX Hadi, saat dihubungi, Jumat (24/7/2020).

Sebagai informasi, jelang pengumuman rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk Pilkada Solo, Jokowi sempat memanggil Purnomo untuk bertemu di Istana Negara.

Baca juga: Gibran ke Semarang, Purnomo Dipanggil Jokowi, Ini Sikap Rudy soal Rekomendasi DPP PDI-P

Purnomo mengatakan, kala itu diberitahu oleh Presiden Jokowi, pasangan calon yang direkomendasi DPP PDI-P maju di Pilwakot Solo 2020 adalah Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa. Gibran sendiri adalah putra sulung Presiden Jokowi.

 

"Tadi saya di Istana Negara diberitahu oleh Pak Jokowi kalau yang dapat rekomendasi Gibran sama Teguh (Gi-Guh). Bukannya Pu-Guh, tapi Gi-Guh," kata Purnomo saat dihubungi wartawan, Kamis (16/7/2020).

"Pak Jokowi hanya menyampaikan itu utusan dari DPP," sambung Purnomo.

Purnomo mengatakan tidak mempersoalkan meski dirinya tidak mendapat rekomendasi maju sebagai bakal calon wali kota pada Pilwakot Solo 2020.

Baca juga: Tak Dapat Rekomendasi dari PDI-P, Purnomo Siap Bantu Gibran dalam Pilkada Solo

"Iya, gimana lagi. Saya ndak apa-apa. Wong dari dulu saya sudah menduga ke arah itu (Gibran). Sikon (situasi kondisi)-nya begitu kok," ujar Purnomo.

"Iya yang pertama tentunya karena Gibran putranya presiden. Kedua barang kali masih muda. Saya kan sudah tua mungkin begitu. Iya tidak tahu pertimbangan DPP apa, yang tahu DPP kenapa yang diberi rekomendasi Mas Gibran," sambung dia.


Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com