Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Menikah, Keluarga Agus Akan Tinggalkan Bekas Gudang Es Angker yang Dihuninya 5 Tahun

Kompas.com - 23/07/2020, 08:56 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Kisah Agus Prayitno (35), istri dan tiga anaknya mencuat di hadapan publik beberapa waktu silam.

Sebab, selama lima tahun lamanya mereka terpaksa tinggal di bekas gudang es di kawasan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah.

Hunian itu, diakui Agus, dikelilingi semak belukar dan angker.

Namun tak ada pilihan lain karena ia tak memiliki biaya membayar sewa rumah.

Baca juga: Cerita Keluarga Agus Terpaksa Tinggal di Bekas Gudang Es karena Tak Punya Biaya, Sering Lihat Penampakan hingga Banyak Nyamuk

Menikah secara resmi dan hendak tinggalkan bekas gudang es

Ilustrasi menikah.SHUTTERSTOCK Ilustrasi menikah.
Meski telah dikaruniai tiga anak, rupanya Agus (35) dan istrinya, Kecup Ani Novianti (36) baru menikah siri.

Agus terganjal restu orangtua istri serta administrasi untuk menikahi istrinya secara agama dan negara.

"Saya sudah mencoba mengurus surat-surat tapi sampai sekarang tidak ada kabar (orangtua istri)," kata dia.

Pernikahan resmi mereka akhirnya difasilitasi oleh Polsek Laweyan, Rabu (22/7/2020).

Usai menikah, Agus berencana meninggalkan bekas gudang es itu dan mencari tempat layak untuk anak-anaknya.

"Sama kakak istri saya kemarin bilang kalau semua surat-surat sudah selesai dan ijab sudah selesai tolong cari tempat yang layak," ujar Agus.

Baca juga: Sah, Pasangan yang Tinggal di Bekas Gudang Es di Solo Nikah Resmi di Kantor Polisi

Agus Prayitno (35) dan keluarganya tinggal di bangunan bekas gudang es di kawasan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (16/6/2020).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Agus Prayitno (35) dan keluarganya tinggal di bangunan bekas gudang es di kawasan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (16/6/2020).

Tinggal di bekas gudang es lima tahun

Sebelumnya, Agus, istri dan tiga anaknya yang masih kecil tinggal di bekas gudang es sejak tahun 2015.

Ia terpaksa meninggalkan rumah indekos mereka sebelumnya lantaran akan dijual oleh pemilik.

Sedangkan untuk mencari tempat tinggal lainnya, ia tak punya biaya karena masih menganggur saat itu.

Bekas gudang es tersebut terpaksa ia tinggali. Agus tak tega jika tiga anaknya yang berusia delapan, lima dan 1,5 tahun harus tidur di jalanan.

Baca juga: Kisah Pilu Agus, Di-PHK karena Corona, Harus Rawat Bayinya yang Hidrosefalus

"Cari kerjaan belum dapat. Daripada tidak dapat tempat tidur mendingan saya dan keluarga menempati bangunan ini," kata Agus saat itu.

Tinggal di bekas gudang es tersebut, Agus mengaku sering melihat penampakan. 

"Pertama-tama di sini sering melihat ada penampakan hantu. Tapi lama-lama sudah terbiasa," kata dia.

Lantaran dikelilingi semak belukar, tempat itu juga penuh dengan nyamuk dan hewan lainnya.

Agus kini bekerja di sebuah tempat angkringan dengan bayaran sekitar Rp 60.000,00 sehari.

Uang itu hanya cukup untuk membiayai makan istri dan tiga anaknya.

Tetapi setelah menikah secara agama dan negara, Agus bertekad mencari tempat tinggal yang lebih layak untuk istri dan ketiga anaknya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Labib Zamani | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com