Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana BOS di Jateng Boleh Dipakai untuk Beli Kuota Internet Siswa dan Guru

Kompas.com - 22/07/2020, 19:03 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sedang menyiapkan komponen pendidikan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Salah satu komponen tersebut adalah kuota internet.

"Ini supaya anak-anak tetap bisa belajar jarak jauh," ujar Ganjar Pranowo saat menjadi narasumber dalam Webinar bertema "Anak Cerdas dan Kreatif Jawa Tengah Maju Dalam Rangka Hari Anak Nasional", Rabu (22/7/2020).

Sejauh ini, Ganjar juga telah menyampaikan ke dinas terkait untuk menyiapkan komponen pendidikan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Baca juga: Siswa SMA Negeri di Jabar Dapat Jatah Kuota Internet Rp 150.000 Per Bulan

Menurutnya, pandemi memaksa situasi untuk membuat tatanan baru dalam kehidupan. Salah satunya di dunia pendidikan.

"Teknologi informasi menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan. Tapi setelah datang Covid-19, kita diminta menata ulang semuanya. Untuk komponen itu sudah saya sampaikan ke dinas terkait," imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padmaningsih mengatakan, biaya kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh sudah diatur dalam Permendikbud No 19 Tahun 2020.

Aturan itu memperbolehkan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk dibelikan kuota internet.

Baca juga: Belajar Online, Guru dan Siswa di Kota Bengkulu Dapat Kuota Internet Gratis

Namun, untuk besarannya disesuaikan dengan kemampuan sekolah masing-masing.

"Memang diperbolehkan menggunakan dana BOS untuk pembelian kuota internet untuk siswa dan guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Tapi anggarannya disesuaikan dengan kemampuan sekolah. Disamping itu juga, ada peruntukan dana BOS yang lain sesuai aturannya," jelasnya.


Sejauh ini, belum ada sumber anggaran khusus yang lain untuk pembelian kuota internet sebagai sarana pembelajaran jarak jauh.

Terkait kendala yang dihadapi siswa yang berada di lokasi sulit akses internet, dia mengambil langkah guru kunjung.

"Atau bisa mengirim materi pelajaran ke siswa dan tugas, nanti dikirim ke gurunya jika sudah selesai. Memang ada daerah yang susah sinyal. Tapi kami berupaya proses pembelajaran tetap bisa dilakukan," ungkapnya.

Baca juga: Kata 64 Kepala Sekolah SMP Negeri di Riau: Biarlah Kami Enggak Gunakan Dana BOS, Kami Ingin Hidup Tenang...

Selain itu, saat ini sudah terbentuk Tim Persiapan Pembelajaran Sesuai Kebiasaan Baru. Tim tersebut nantinya menggodok konsep penerapan pembelajaran dalam kondisi new normal.

"Senin depan kita akan rapat soal konsep tim ini. Kita berharap pembelajaran bisa dilakukan sesuai protokol kesehatan, yang konsep dan teknisnya masih kami godok," sebut Padmaningsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com