Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Pandemi Corona, Kasus DBD di Karawang Malah Melonjak

Kompas.com - 16/07/2020, 18:00 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) melonjak. Hingga Juni 2020 ditemukan 827 kasus dengan 9 orang meninggal.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang Fitra Hergyana mengatakan dari Januari hingga Juli 2020 tercatat ada 829 kasus. Sembilan orang di antaranya meninggal dunia.

"Sudah ada 9 orang yang meninggal dunia karena DBD," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Karawang Nanik Jodjana ditemui di Makodim 0604 Karawang, Kamis (16/7/2020).

Baca juga: Kasus DBD di Jateng Capai 3.189 Kasus, 47 Orang Meninggal Dunia

Nanik menyebut kasus DBD melonjak ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan catatan Dinkes Karawang pada 2017 ada 102 kasus, 2018 sebanyak 60 kasus, dan 2019 ada 159 kasus DBD.

"Tahun ini lebih tinggi," kata Nanik.

Baca juga: Pemerintah Ingatkan Masyarakat Waspadai Demam Berdarah

Penyebab DBD merebak di Karawang

Meski begitu, Nanik tak memerinci penyebab melonjaknya kasus DBD di Karawang.

Meski begitu ia menyebut musim pancaroba kali ini tak jelas.

"Seharusnya saat ini sudah memasuki musim kemarau, tapi masih hujan," katanya.

Baca juga: Lebih dari 70.000 Kasus DBD di Indonesia, Penanganannya Terhambat Covid-19

Karena itu, Nanik mengajak masyarakat untuk waspada dengan melakukan gerakan 3M.

Pihaknya juga sudah menugaskan perutugas untuk melakukan sosialisasi keada masyarakat.

"Petugas ada di setiap puskesmas," kata Nanik.

Melonjaknya kasus DBD juga menjadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Ini jadi perhatian juga karena ada peningkatan selama pandemi Covid-19," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana.

 

Gerakan 3 M

Fitra meminta warga untuk menjaga kebersihan lingkungan secara rutin satu bulan sekali. Di antaranya membersihkan saluran air dan tempat yang berpotensi menjadi tempat bertelur nyamuk.

"Pencegahan dengan melakukan 3M, yakni menguras penampungan air bersih atau mengeringkan genangan air, menutup kolam atau wadah penampungan air dan mengubur barang bekas atau mendaur ulang limbah bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk," kata Fitra.

Ia menyebut DBD menjadi salah satu tantangan terberat tak hanya bagi pemerintah saja, tapi juga beban kesehatan masyarakat yang juga mengancam kesehatan.

Karenanya ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama membasmi DBD dan terus melawan Covid-19. 

“Mari lindungi diri kita, lindungi keluarga, mulai dari rumah untuk melawan Covid-19 dan mencegah DBD. Tetap sehat, tetap semangat,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com