Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Ekspor Jalan, Penyelundupan Benih Lobster Jalan Juga

Kompas.com - 15/07/2020, 11:27 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mengatakan, teori tentang legalisasi ekspor benih lobster akan menghentikan penyelundupan ternyata tidak terbukti.

Penyelundupan sumber daya laut itu tetap berjalan sebagaimana ia sering peringatkan.

"Ini kok ekspor jalan, penyelundupan benih lobster tetap jalan juga. Artinya bahwa teori tentang legalisasi eskpor benih untuk menyetop penyelundupan tak terbukti," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Rabu (15/7/2020).

Pernyataan Dedi itu menyusul berita penggagalan penyelundupan 73.200 benih lobster di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Upaya penyelundupan itu digagalkan oleh Bareskrim Polri pada 5 Juni 2020 lalu. 

"Saya tahu psikologi dan karakter oknum pelaku usaha di kita. Diketatin aja masih bisa curang-curangan, apalagi dibebasin," kata mantan bupati Purwakarta itu.

Baca juga: Bareskrim Polri Tangkap Penyeleweng Ekspor Lobster, 73.200 Ekor Benih Disita

Menurut Dedi, pengetatan penangkapan benih lobster itu bukan pelarangan. Pengetatan itu hanya untuk menekan angka pelanggaran.

Sebab, kalau dibuka ruangnya, orang-orang yang tak punya nasionalisme dan perasaan serta serakah, ketika diberi ruang, maka atas nama legalisasi itu akan mengangkut semuanya.

Oleh karena itu, sebagai meminta agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan segera mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang kontra produktif terhadap upaya melindungi sumber daya kelautan yang berkelanjutan.

Apakah itu artinya bahwa kebijakan pembebasan ekspor benih lobster harus direvisi ulang? 

"Kalau saya sih menyampaikan itu. Kalimatnya kan sudah evaluasi berbagai kebijakan yang akan mengganggu visi kita tentang menjaga sumber daya kelautan yang berkelanjutan. Nanti kan polanya kalau sekarang dihabiskan, ya bukan berkelanjutan," katanya.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Masalah Lobster Itu Bukan soal Mantan yang Kecewa, tetapi...

Menurutnya, Indonesia harus belajar dari kondisi sumber daya alam di darat. Ia menilai, sumber daya darat Indonesia semakin tipis, termasuk hutan kian menipis.

"Masa laut pun akan kita bikin tipis juga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com