BORONG, KOMPAS.com - Tesiana Anur (10 bulan), putri dari pasangan Agustinus Ndelos dan Susantiana Abul, warga Kampung Mera, Desa Golo Tolang, Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami sakit bintikan merah kecil di bagian pelipis kiri sejak berusia satu minggu setelah lahir.
Orangtuanya sempat membawanya untuk rawat di Puskesmas Borong dan dokter di puskesmas itu mendiagnosa bayi ini terkena tumor.
Dokter meminta orangtuanya agar bawa bayi perempuan ini untuk dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Ben Mboi untuk diperiksa lebih lengkap.
Namun, karena keterbatasan ekonomi, hingga kini keluarga belum bisa mengantar bayi ini ke RSUD Ruteng.
Baca juga: Kisah Yohana Mengajar Anak Rimba di Masa Pandemi, Tengah Malam Siswa Bangun dan Minta Belajar (1)
UPDATE: Kompas.com menggalang dana membantu kisah Tesiana sang balita pengidap tumor. Sumbangkan rezeki Anda dengan klik di sini untuk donasi via Kitabisa.com
"Kami pikir itu bintik merah karena gigitan nyamuk," kata Susantiana Abul, Ibunda Tesiana, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/7/2020) malam.
Seiring waktu, lanjut Susantiana, bintik merah itu terus membesar hingga ke telinga.
Melihat bintik merah itu terus membesar, ia dan suaminya memilih untuk mendatangi dukun.
Namun, pengobatan tradisional oleh dukun pun tidak membuahkan hasil.
"Pas nona (Tesiana) berusia tiga bulan, kami bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ben Mboi di Ruteng," kata dia.
Diagnosa dokter saat itu anaknya hanya sesak napas.