Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kondisi Covid-19 di Surabaya Setelah 2 Pekan Waktu yang Diberikan Jokowi Habis

Kompas.com - 10/07/2020, 13:54 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

"Saya kira, kalau bilang efektif atau tidak, pihak lain yang bisa menilai dari apa yang kita lakukan," ujar Fikser.

Saat ini, Pemkot Surabaya terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan.

Salah satu caranya adalah mengoptimalkan peran dan fungsi ratusan Kampung Tangguh Wani Jogi Suroboyo yang sudah dibentuk.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Surabaya terus melakukan evaluasi untuk menekan angka penyebaran kasus Covid-19 di Surabaya.

Pendekatan yang dilakukan salah satunya adalah menggunakan teknologi untuk menganalisa kawasan tertentu, seperti kelurahan atau kecamatan, masuk zona merah atau tidak.

Dengan cara itu, dia berharap masyarakat lebih peduli dan bergerak bersama memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Tren angka kasus covid-19 meningkat

Selama dua pekan terakhir, angka kasus positif Covid-19 di Surabaya terus meningkat.

Berdasarkan data di laman infocovid19.jatimprov.go.id, ada penambahan 187 kasus baru pada 26 Juni di Surabaya.

Pada 27 Juni bertambah 70 kasus, 28 Juni ada sebanyak 96 kasus, 29 Juni bertambah 95 kasus, dan meningkat 210 kasus pada 30 Juni.

Sedangkan pada 1 Juli, penambahan kasus positif Covid-19 bertambah 156 kasus, 2 Juli terdapat 128 kasus, 3 Juli bertambah 99 kasus, 4 Juli mencapai 131 kasus, dan 136 kasus pada 5 Juli.

Sementara pada 6 Juli, angka kasus positif Covid-19 bertambah jadi 59 kasus, 7 Juli terdapat 56 kasus, 8 Juli meningkat 108 kasus dan 100 kasus pada 9 Juli.

Sehingga per Kamis malam, secara kumulatif angka kasus positif Covid-19 di Surabaya mencapai 6.781 kasus.

Terkait hal itu, Fikser mengaku tren angka kasus positif Covid-19 di Surabaya tidak bisa dibisa dibilang turun, tetapi juga tidak bisa dikatakan tinggi.

"Saya tidak bisa bilang turun, saya juga tidak bisa bilang naik. Artinya memang ya itulah, kita tetap kerja fokus untuk kesehatan warga Surabaya," kata Fikser.

Pemkot Surabaya melakukan evaluasi untuk mencari cara dan pola penanganan yang harus dilakukan untuk menekan angka kasus positif Covid-19.

Upaya yang saat ini dilakukan untuk menekan angka kasus Covid-19 di Surabaya adalah dengan menerapkan micro lockdown.

Menurut Fikser, apabila ditemukan kasus positif di satu gang kampung maupun perumahan, maka akan dilakukan penutupan di gang tersebut oleh satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

"Artinya tidak hanya satu RT/RW, di satu gang itu bisa dikunci. Kalau di satu gang ada satu, dua atau tiga sebaran kasus positif Covid-19, ya di gang itu dilakukan penutupan, blokir," kata dia.

"Karena yang penting penyebaran Covid-19 itu dilakukan pemutusan di level bawah. Itu terus kami dilakukan," ujar Fikser melanjutkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com