Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merapi Menggembung, Warga Diminta Tidak Panik

Kompas.com - 09/07/2020, 13:45 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida menyampaikan ada penggembungan di tubuh Gunung Merapi.

Namun demikian, penggembungan yang terjadi masih belum signifikan.

"Aktivitas Gunung Merapi masih terjadi. Saat ini ada pemendekan tubuh Gunung Merapi dari pengukuran, jadi ada penggembungan," ujar Hanik Humaida saat ditemui di Kantor Bupati Sleman, Kamis (9/7/2020).

Baca juga: Kisah Pemuda Lereng Merapi, Ubah Tanah Desa Jadi Sport Center Berstandar International

Hanik menuturkan perubahan di tubuh Gunung Merapi terbaca oleh alat milik BPPTKG Yogyakarta yang ada di Babadan, Magelang, Jawa Tengah.

Penggembungan terlihat mulai terjadi setelah erupsi pada 21 Juni 2020.

"(Penggembungan) 0,5 sentimeter per hari, itu sejak 22 Juni kemarin, jadi setelah erupsi. Artinya magma semakin ke atas," urainya.

Menurutnya laju penggembungan tubuh Gunung Merapi saat ini masih kecil dibandingkan 2010.

Baca juga: Setelah 2 Kali Erupsi, Aktivitas Gunung Merapi Kembali Melandai

Pada erupsi 2010, tubuh Gunung Merapi mengalami penggelembungan rata-rata 30 sentimeter sampai 40 sentimeter per hari.

"Jangan dibayangkan erupsi Merapi itu seperti 2010 ya," tegasnya.

"Menjelang erupsi 2010 deformasi dari metode EDM (electronic distance  easurement) mencapai 300 sentimeter terukur dari Pos Kaliurang (sisi selatan), sementara dari Pos Babadan (sisi Barat laut) relatif tetap," sambung Hanik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com