Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tahun Berjuang, Kaldera Toba Akhirnya Diakui UNESCO Global Geopark

Kompas.com - 09/07/2020, 13:31 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Dorong perekonomian warga sekitar

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua menambahkan, dengan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai bagian UGG maka perhatian pemerintah akan semakin besar untuk mengembangkan kawasan ini.

Menurut dia, perkembangan berkelanjutan akan mampu membuat kawasan ini menjadi sentra perekonomian masyarakat setempat.

“Kaldera Toba sudah menjadi warisan dunia, sehingga tanggung jawab masyarakat setempat dan pemerintah semakin tinggi untuk menjaga dan melestarikan. Kita akan bersinergi dengan pusat, BOPDT, dan swasta untuk pengembangan yang lebih baik lagi,” kata Ria.

Kaldera Toba merupakan satu dari 16 UGG baru yang ditetapkan dewan eksekutif UNESCO di Paris.

Dengan ditambahkannya Kaldera Toba, maka total ada lima geopark Indonesia yang mendapat pengakuan dunia, yaitu Gunung Batur, Cileteuh, Gunung Sewu, dan Rinjani.

Dongkrak pariwisata Tanah Air

Dirut BOPDT Arie Prasetyo memastikan dengan status terbarunya, Danau Toba akan mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara dan kemajuan industri pariwisata Tanah Air. Menurut dia, masuk menjadi member UGG tidak mudah.

Keunikan dari biodiversity, geodiversity, dan culture di Danau Toba yang menjadi salah satu indikator diterima.

Kaldera Danau Toba dinilai memberi manfaat kemandirian, daya saing, dan kesejahteraan bagi masyarakat dan wilayah sekitar yang menjadi bagian dari Geopark Danau Toba.

Akan banyak lembaga internasional dan investor yang datang untuk mengedukasi dan mengembangkan pariwisata danau vulkanik terbesar ini.

"Ada 16 geosite yang kami usulkan waktu itu, sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumut untuk fokus dalam pengembangannya, supaya Danau Toba semakin tumbuh," kata Arie. 

Usulkan 16 geosite

Ke-16 geosite tersebut adalah: Sipisopiso-Tongging di Kabupaten Karo dan Silalahi-Sabungan di Kabupaten Dairi, serta Haranggaol dan Sibaganding di Kabupaten Simalungun.

Di Kabupaten Tobasamosir dengan Taman Eden, Batu Basiha-TB Silalahi-Balige, dan Situmurun. Kemudian, Hutaginjang dan Muara Sibandang di Kabupaten Tapanuli Utara. Sipincur dan Bakara-Tipang di Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tele, Pusukbuhit, Hutatinggi Sodihoni dan Ambarita-Tuktuk-Tomok di Kabupaten Samosir.

"Terakhir, geosite danau sebagai pemersatu seluruh kabupaten di kawasan Danau Toba. Semua geosite itu kami anggap mewakili keanekaragaman yang ada di Danau Toba," pungkas Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com