Baca juga: TNI: Dua Kapal China Dikejar, Ditemukan 22 Pekerja WNI, Satu Tewas di Freezer
"Ke 12 WNI tersebut berada di Kapal Lu Huang Yuan Yu 117," papar Indarto.
Selanjutnya Pahlawan Parningotan Sibuea asal Medan, Deni Maulana asal Indramayu, Rahmad Abidin asal Sukabumi.
Agus Setiawan asal Lampung, Jonathan Witanto asal Tegal, Durahim asal Cirebon, Nana Suwarna asal Majalengka, Zenrahman asal Medan dan Ali al Hamzah asal Tegal.
"Terakhir Hasan Afriandi yang telah meningal dunia dan kesepuluh WNI ini berada di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 118," pungkas Indarto.
Indarto menjelaskan, penyergapan tersebut berawal dari laporan sejumlah keluarga korban.
Keluarga mengaku sering mendengar keluhan sanak saudara mereka yang diperlakukan tidak manusiawi di kapal tersebut.
Setelah didalami, TNI AL segera menindaklanjuti laporan dari para keluarga korban itu.
"Hingga akhirnya kami mendapatkan informasi dari tindak kekerasan tersebut menimbulkan satu korban hingga meninggal dunia," kata Indarto saat konferensi pers di Dermaga Lanal Batam, Rabu (8/7/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, TNI AL segera merespon dugaan adanya tindak kekerasan dan penganiayaan terhadap sejumlah WNI di kapal berbendera China tersebut.
Laporan, menurut Indarto, diterima dari sejumlah keluarga para ABK di kapal tersebut.
Saat ini, TNI AL dan aparat kepolisian tengah mendalami kasus dugaan kasus trafficking hingga pencucian uang.
Kedua kapal tersebut diketahui telah berlayar menangkap cumi di perairan Argentina.
(Penulis: Kontributor Batam, Hadi Maulana | Editor: Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.