Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Pantura Rugi Saat Cari ikan di Natuna, Menteri Edhy: Jangan Menyerah

Kompas.com - 08/07/2020, 06:29 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo angkat bicara mengenai kerugian nelayan kapal cantrang dari Pantai Utara Jawa Tengah yang mencari ikan ke perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau, pada Maret lalu.

Edhy meminta nelayan tak berkecil hati. Pasalnya, masih banyak zona potensi ikan yang masih menguntungkan nelayan.

"Jangan menyerah, masih banyak tempat (perairan) kosong (tanpa kapal). Laut kita sumber dayanya besar. Daripada dicuri nelayan asing ayo kita isi," kata Edhy, berbicara di hadapan nelayan dalam kunjungan kerja ke Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Tak Lagi Kantongi Izin, 14 Tempat Karaoke di Kota Tegal Nekat Beroperasi

"Masalah kemarin nelayan ke Natuna, semangatnya sudah benar dalam rangka mengisi kekosongan di (perairan) Natuna," kata Edhy yang enggan diwawancarai awak media usai acara.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengemukakan, sedikitnya ada 30 kapal cantrang asal Pantura Jawa Tengah yang berangkat dari Kota Tegal menuju Natuna pada Maret 2020.

"Ada kapal yang berangkat ke Natuna hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Kita berangkatkan 30 kapal dengan 1.000 ABK, satu bulan setengah melaut hasilnya tidak menguntungkan," ujar Dedy.

Diberitakan sebelumnya, selama dua bulan, 30 kapal berukuran di atas 100 gross tonnage (GT) berangkat dari Kota Tegal, Jawa Tengah, untuk mencari ikan di perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau, mulai Maret hingga Mei 2020.

Baca juga: Cerita Nelayan Tegal yang Melaut ke Natuna, Hasil Tangkapan Sedikit dan Rugi Ratusan Juta Rupiah

Mobilisasi kapal nelayan pantura Jawa Tengah yang diberangkatkan untuk menjaga kedaulatan laut NKRI dari kapal asing, harus mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah karena sulit mendapat ikan.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal Riswanto, pemilik kapal yang juga ikut partisipasi bela negara mengemukakan, hasil ikan tangkapan tidak sesuai harapan.

"Kapal saya ikut berpartisipasi bela negara bersama kapal lainnya. Namun 30 kapal hasil ikan tangkapannya sulit. Dalam waktu empat hari di laut Natuna Utara hanya dapat ikan 50 kilogram," kata Riswanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/6/2020).


Riswanto mengemukakan, 30 kapal cantrang diberangkatkan dari Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Kota Tegal pada 4 Maret lalu dan dilepas oleh sejumlah pejabat tinggi.

Nelayan baru kembali ke Tegal sekitar pertengahan Mei atau sebelum Idul Fitri.

Disampaikan Riswanto, untuk biaya perbekalan satu kapal cantrang berukuran di atas 100 GT, membutuhkan biaya mencapai Rp 500 juta hingga Rp 800 juta.

Baca juga: Wali Kota Tegal Izinkan Warga Gelar Pesta Pernikahan, Pengajian hingga Konser Musik, Ini Syaratnya

Biaya operasinal sebanyak itu untuk membeli solar sekitar 50 ton, dan perbekalan kebutuhan makan 25 anak buah kapal (ABK) selama dua bulan.

Dengan hasil tangkapan ikan hanya sekitar 15 ton dan terjual sekitar Rp 400 juta dari modal Rp 500 juta hingga Rp 800 juta, jelas jauh dari kata untung.

"Kalau dihitung, satu kapal merugi mulai dari Rp 180 juta sampai Rp 500 juta. Jika ditotal 30 kapal mencapai miliaran rupiah," kata Riswanto, yang mengaku merugi sampai Rp 400 juta dengan kapal 101 GT miliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com