Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Muda Bunuh Diri Setelah Diperkosa 7 Pemuda di Hutan, Polisi: Pelaku Terus Kami Kejar

Kompas.com - 07/07/2020, 07:34 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Seorang ibu muda di Bangkalan, Madura, tewas bunuh diri pada Rabu (1/7/2020). Ibu muda itu merupakan korban pemerkosaan yang dilakukan tujuh pemuda beberapa waktu lalu.

Polres Bangkalan telah mengidentifikasi enam dari tujuh terduga pelaku pemerkosaan terhadap ibu muda yang merupakan warga Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan itu.

Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Agus Sorbanapraja telah menggrebek rumah tiga terduga pelaku.

"Namun target yang kami identifikasi sebagai pelaku tidak ada di rumah, enam pelaku terus kami kejar," kata Agus seperti dikutip dari Surya.co.id, Senin (6/7/2020).

Polisi sempat kesulitan mengungkap kasus ini. Sebab, korban meninggal pada Rabu (1/7/2020).

Baca juga: Pasien Covid-19 Menolak Diisolasi karena Anggap Corona Proyek Memperkaya Dokter

"Sejumlah saksi yang kami harapkan memberikan informasi, tidak mengenali para pelaku. Itu sebuah kerepotan," jelasnya.

Diperkosa tujuh pemuda

Korban awalnya dijemput dua orang menggunakan sepeda motor untuk berbelanja di sebuah minimarket pada Kamis (25/6/2020).

Usai belanja, tiga orang itu diadang tujuh orang yang mengaku sebagai keluarga korban.

Dua penjemput itu menyerahkan korban karena percaya dengan hal itu. Sebab, tujuh pemuda itu menyebut korban telah beberapa hari menghilang.

Tujuh pemuda itu membawa korban ke sebuah hutan di Desa Bungkek, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan.

Mereka pun memperkosa korban. Lokasi kejadian berjarak sekitar 600 meter dari rumah korban.

 

Korban diancam

Agus mengatakan, korban bunuh diri pada Rabu (1/7/2020) sekitar pukul 20.00 WIB. Korban meninggalkan seorang anak berusia enam tahun.

"Ada ancaman kepada korban setelah dua hari kejadian pemerkosaan. Ini kasus luar biasa, semoga lekas terungkap," kata Agus.

Agus menyebut, dua penjemput korban telah diperiksa sebanyak dua kali. Mereka berstatus sebagai saksi.

Barang bukti penting dari dua saksi itu, lanjutnya, juga sudah diserahkan ke penyidik.

Masyarakat saat ini pun mulai terbuka memberikan keterangan. Saksi-saksi lain juga mulai muncul.

"Belum kami temukan sementara ini keterkaitan (dua penjemput korban). Tapi tidak menutup kemungkinan, jika nanti para pelaku tertangkap," jelasnya.

Baca juga: Kami Dimarahi Kalau Memvonis Pasien Corona...

Sementara itu, Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, pengungkapan kasus pemerkosaan itu melibatkan sejumlah tim laboratorium forensi, ahli digital forensik, dan scientific investigation Polda Jatim.

"Tentu ini tidak mudah, kami melakukan penyelidikan secara masif. Namun secara prinsip kasus pemerkosaan ini sudah terungkap berdasarkan dua alat bukti," ungkap Rama.

Pelaku Diburu

Menurutnya, enam dari tujuh pelaku telah teridentifikasi. Polisi fokus mengejar para pelaku.

"Kami sudah menentukan enam tersangka. Ada yang masih di Bangkalan, sebagian sudah ada di luar (Bangkalan). Bahkan berada di luar Jatim," jelasnya.

 

Rama mengimbau para pelaku menyerahkan diri. Sehingga perkara ini segera tuntas.

"Jika tidak kami akan kejar ke mana pun, sampai kapan pun," tegasnya.

Rama menambahkan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Baca juga: Pelajar SMP Korban Perkosaan Akan Melahirkan, Keluarga Ingin Cabut Laporan di BK DPRD Gresik

"Keluarga korban keberatan autopsi. Penyebab kematian korban belum ditentukan. Namun hasil olah TKP ditemukan beberapa cairan dan tanda-tanda khusus visum dari dokter," pungkas Rama.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul NASIB TRAGIS Janda Muda, Tak Kuat Menanggung Malu Setelah Diperkosa 7 Pemuda Pilih Akhiri Hidup 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com