Namun, ditengah perjalanan korban langsung ditikam dari belakang oleh tersangka Rohmadon. Kemudian korban jatuh tersungkur.
Kepada polisi, MR mengaku sebelum peristiwa penusukan itu. Mereka awalnya meminta korban untuk turun dari motornya. Namun, korban tidak mau.
"Rohmadon langsung menikamnya dari belakang, setelah itu dia jatuh. Dia memang kakak angkat saya," ujarnya.
Baca juga: Pengakuan Adik yang Begal Kakak hingga Tewas: Kami Minta untuk Turun dari Motor, tapi...
Setelah itu, kata MR, Rohmadon langsung kabur. Sementara ia sempat membawa kakak angkatnya tersebut ke rumah sakit tapi ditolak pihak rumah sakit.
"Maksud saya biar dirawat di sana, tapi tidak tahu ditolak rumah sakit. Jadi saya bawa lagi korban ke rumahnya. Saya tinggalkan di depan setelah itu saya tidak tahu lagi," jelasnya.
Kemudian oleh MR, sepeda motor milik korban dijualnya di kawasan Tangga Buntung, Palembang dengan harga Rp 1,5 juta. Uang penjualan itu diberikan kepada Rohmadon sebesar Rp 500.000.
"Saya pakai uangnya untuk beli sabu, Rp 500.000 saya kasih ke Rohmadon," ungkapnya.
Baca juga: Video Viral 3 Wanita Bermain TikTok di Jembatan Suramadu, Ini Kata Polisi
Sementara itu, Rohmadon mengatakan, tidak ada niat untuk membunuh korban. Namun, karena korban melawan ia terpaksa membunuhnya.
Kata Romadhon, ide pembegalan itu ia rencanakan setelah mendapatkan informasi dari MR.
Sambungnya, aksi tersebut terpaksa ia lakukan karena terlilit utang Rp 800.000 kepada koperasi.
"Yang kenal dekat itu MR karena kakak angkat, tapi yang menusuk memang saya. Saya tidak ada niat mau membunuh, tapi karena korban melawan jadi terpaksa, "ungkapnya.
Baca juga: Pengakuan Pria Beristri yang Setubuhi Siswi SMA: Dia Jual, Saya Beli Rp 500.000