Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona di Jatim, Kapasitas RSUD dr Soetomo Penuh dan Tangisan Risma di Kaki Dokter

Kompas.com - 01/07/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

"Komunikasi kami baik, bahkan mesra, setiap sore kami selalu update jumlah pasien Covid-19," kata dia.

Sementara itu pada pertemuan di Mapolda Jatim, Minggu (21/6/2020), Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono sempat mengeluhkan soal kapasitas ruang isolasi di RSUD dr Soetomo yang penuh.

Baca juga: Cerita Haru Risma, Sujud ke Dokter hingga Mencium Kaki Takmir Masjid

Saat itu, Heru menanyakan kepada Risma, apakah bisa ruang isolasi di RS Husada Utama dimanfaatkan untuk pasien RSU dr Soetomo.

"Di RS Husada Utama ada 200 (bed) itu belum pernah dipakai. Kami sudah belikan bed 280. Silahkan dengan senang hati jika ditempati," kata Risma kala itu.

Risma mengungkapkan, Pemkot Surabaya sebelumnya telah menambah kapasitas tempat tidur ruang isolasi khusus pasien Covid-19 di dua rumah sakit rujukan Surabaya, yakni RS Husada Utama dan RS Siloam Hospital.

"Di RS Husada Utama itu kami berikan 8 ventilator dan 6 ruang ICU itu (saat ini) kosong," ujar Risma.

Baca juga: Dengar Keluhan Dokter di RS Rujukan Covid-19, Risma Sujud 2 Kali Sambil Menangis

Pemkot Surabaya siap bayar klaim

Di lain kesempatan, Risma juga menanggapi terkait keluhan salah satu penyebab RSUD Dr Soetomo penuh karena pasien Covid-19 baru bisa pulang setelah mendapatkan dua kali hasil negatif berdasarkan tes swab.

Disebutkan RSUD Dr Soetomo tak mau memulangkan pasien yang baru satu kali mendapatkan hasil negatif berdasarkan tes swab. Sebab, seluruh biaya perawatan pasien tak bisa diklaim ke BPJS.

Menanggapi hal itu, Risma pun meminta pasien yang mendapatkan satu kali hasil negatif tes swab dipulangkan. Jika BPJS tak mau membayar, RSUD Dr Soetomo diminta mengklaim ke Pemkot Surabaya.

"Kalau memang tidak bisa diklaim ke BPJS, silakan klaim kepada kami. Sejak awal saya sudah sampaikan itu," kata Risma di Balai Kota, Surabaya, Senin.

Baca juga: Saat Risma Menangis di Hadapan Dokter: Apa Rela Warga Saya Mati?

"Sudah, keluarkan itu (pasien Covid-19), biar jadi tanggungan saya, kami yang bayar. Dari awal, kami sudah sampaikan, Untuk Covid-19, kami pemerintah kota siap bayar," ujar Risma.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita.

Ia mengatakan, pasien positif Covid-19 yang mendapatkan satu kali hasil negatif tes swab sudah bisa dipulangkan.

"Tadi disampaikan, mereka (pasien Covid-19 di RSUD Dr Soetomo) penuh karena mereka harus menunggu swab dua kali negatif, yang mana sebenarnya satu kali negatif pun sudah bisa pulang," kata Febria di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).

Pemerintah Kota Surabaya, kata dia, meminta RSUD Dr Soetomo memulangkan warga Surabaya yang telah mendapatkan satu kali hasil negatif tes swab.

Baca juga: Risma Mengaku Tak Bisa Berkomunikasi dengan RSUD Dr Soetomo Milik Pemprov Jatim, Mengapa?

Ia mengatakan Pemkot Surabaya akan menanggung biaya yang tak bisa diklaim ke BPJS.

"Jadi kenapa tidak memulangkan (pasien Covid-19) karena BPJS tidak menanggung biaya klaim kalau satu kali negatif. Jadi kami minta keluarkan saja enggak apa-apa, kalau misalnya takut tidak dibayar oleh BPJS silakan klaim ke Pemkot Surabaya," ujar Febria.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ghinan Salman, Achmad Faizal | Editor: Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com