Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Pendakian Gunung Rinjani Segera Dibuka dengan Tatanan Baru

Kompas.com - 28/06/2020, 15:28 WIB
Karnia Septia,
Khairina

Tim Redaksi

Selain itu, pengelolaan Rinjani harus memberi manfaat, salah satunya penggunaan e-ticket yang telah menjadi kebutuhan.

“Saya kira persiapan kita sudah baik tinggal memastikan prosedur kebersihan, kesehatan dan keamanan TNGR manfaatnya bisa dinikmati oleh pengunjung, masyarakat sekitar, pemerintah daerah juga dunia internasional," kata Rohmi.

Baca juga: Pamit Berolahraga, Pria Ini Malah Ditemukan Tewas Tergantung di Kaki Gunung Rinjani

Kepala Balai TNGR Dedy Asriady menambahkan, pihaknya akan memaksimalkan pengelolaan aplikasi e-Rinjani.

Selain itu, wisata non pendakian di kawasan sekitar Gunung Rinjani juga akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

“Di era pandemi, booking online akan terus ditingkatkan. Begitupula dengan pengelolaan wisata non pendakian juga sudah siap dengan protokol Covid-19”, terang Dedy.

Sementara itu terkait prosedur penanganan sampah dari puncak Rinjani hingga ke lereng dan sekitar kawasan Rinjani, pihaknya akan melibatkan komunitas lingkar Rinjani, masyarakat adat dan menerapkan aturan bagi pengunjung.

Pendataan pendaki

Sementara itu, Bupati Lombok Timur, H Sukiman Azmy meminta memperkuat data pengunjung yang melakukan pendakian.

Hal ini untuk memudahkan penanganan dalam kondisi emergency dan berkaitan dengan keselamatan pendaki.

Azmy menyebutkan, kejadian saat musibah gempa dua tahun lalu di mana hanya 400 pendaki yang terdaftar namun yang dievakuasi dari puncak Rinjani dan Danau Segara Anak terhitung lebih dari 1.000 orang.

Menurut Azmy, masalah ini dapat diantisipasi dengan menerapkan satu pintu dan menertibkan jalur pendakian illegal yang selama ini digunakan para pendaki yang naik ke Rinjani.

Selain keselamatan, hal ini juga berpengaruh pada pendapatan yang berkurang.

“Saya juga usul pada pengelola TNGR agar dibuatkan jalur logistik untuk pengangkutan menggunakan kuda sampai pos empat. Ini untuk mengurangi beban porter yang harus melayani tiga sampai empat pengunjung”, kata Azmy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com