MAKASSAR, KOMPAS.com - Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, kembali mengumumkan temuan kasus positif Covid-19, setelah sempat nihil penambahan sejak 12 Juni 2020.
Pada 12 Juni, 18 pasien kasus positif virus corona di Soppeng dinyatakan sembuh.
Begitu pula dengan pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) yang jumlahnya nol.
Baca juga: Sempat Nihil 15 Hari, Satu Tenaga Medis di Luwu Timur Positif Corona
Sejak saat itu, tak ada lagi penambahan kasus virus corona di Soppeng meski pemerintah setempat tetap menganjurkan warga untuk menerapkan protokol kesehatan.
Namun, pada Sabtu (20/6/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Soppeng mengumumkan kasus baru.
Hingga Senin (22/6/2020) sudah ada delapan kasus positif Covid-19 dengan satu di antaranya meninggal dunia.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel Suriasni mengatakan peningkatan jumlah kasus orang terinfeksi virus corona di Soppeng dibawa oleh pendatang dari Makassar.
Baca juga: Sempat Nihil Kasus Covid-19, Kini Muncul Satu Pasien Baru di Kebumen
Sebagai informasi, Makassar merupakan episentrum penularan virus corona di Sulawesi Selatan.
"Ini (pasien Covid-19) merupakan kluster Makassar yang mempunyai tingkat virulensi yang paling tinggi," kata Suriasni kepada Kompas.com lewat pesan singkat, Senin pagi.
Suriasni mengatakan, pada Minggu (21/6/2020) ada tiga kasus baru yang ditemukan di Kecamatan Lalabata.
Kasus-kasus positif Covid-19 di Soppeng tersebut merupakan hasil dari pelacakan 110 pendatang dari Makassar yang sudah diuji swab.
Hasil pemeriksaan swab sendiri berlangsung cepat mengingat Soppeng memiliki mesin alat PCR yang berada di laboratorium kesehatan daerah.
"Seluruh masyarakat harus waspada dan tetap disiplin serta patuh melaksanakan protokol kesehatan untuk mendukung segala upaya pemerintah dalam memutus penyebaran Covid-19," ujar Suriasni.
Baca juga: Faskes Cepat Tanggap, Kunci Sukses Lampung Timur Nihil Kasus Corona
Suriasni menambahkan satu pasien yang meninggal dunia berusia 75 tahun.
Warga yang juga tinggal di Kecamatan Lalabata itu, sempat dirawat di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.
"Yang bersangkutan berumur 75 tahun dan meninggal disertai dengan riwayat penyakit pneumonia bilateral dan jantung. Beliau akan dimakamkan di Macanda, Gowa," kata Suriasni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.