Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Rekomendasi PDI-P Jatuh ke Gibran, Purnomo: Tak Ada yang Mengejutkan, karena Anak Presiden

Kompas.com - 19/06/2020, 20:36 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Bakal calon Wali Kota yang ditugaskan DPC PDI-P Solo, Achmad Purnomo mengaku tidak terkejut jika seandainya DPP PDI-P menjatuhkan rekomendasi kepada Gibran Rakabuming Raka pada Pilkada Solo 2020.

Hal tersebut diungkapkan Purnomo menjawab adanya rumor soal rekomendasi bakal calon yang akan diusung partai berlambang banteng moncong putih dalam Pilkada Serentak 2020.

"Tidak ada yang mengejutkan. Sesuai dengan perkiraan masyarakat. Saya kira semua kalau ditanya begitu, karena (Gibran) anak presiden," kata Purnomo di Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/6/2020).

Baca juga: Soal Putusan Megawati di Pilkada Solo 2020, Gibran Menunggu, Purnomo Legowo

Purnomo menyampaikan kabar bakal calon yang direkomendasi DPP tersebut sampai saat ini belum juga diterima oleh Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Bahkan setiap kali bertemu dengan Ketua DPC PDI-P, Purnomo mengatakan selalu bercanda kalau rekomendasi yang akan dijatuhkan DPP sudah bisa ditebak.

"Saya guyon (bercandaan) dengan Pak Rudy itu sudah bisa diduga kok rekomendasinya," kelakar pria yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Solo.

Purnomo menjelaskan bahwa pencalonan dirinya sebagai bakal calon wali kota sudah sesuai dengan aturan partai. Di mana dirinya tidak mencalonkan, akan tetapi dicalonkan oleh DPC PDI-P.

Dirinya merasa tidak kecewa jika kemudian nanti DPP merekomensasikan suami Selvi Ananda sebagai bakal calon wali kota yang maju di Pilkada Solo 2020.

"Kalau kecewa sebagai manusia lumrah ya. Tapi tidak berkelanjutan. Dari awal ya mestinya punya harapan sebagai manusia. Apalagi saya pribadi menilai itu ya begitu. Bakalnya ya itu," ujarnya.

Baca juga: Purnomo Mengaku Legowo Jika Tak Dapat Rekomendasi dari DPP

Disinggung apakah rencana pengunduran dirinya dari kontestasi pilkada karena diprediksi rekomendasi akan jatuh kepada Gibran, Purnomo membantahnya.

Purnomo mengatakan alasan rencana mengundurkan diri tersebut karena karena tidak tega di tengah pandemi wabah Covid-19 melakukan kegiatan kampanye dan kegiatan lain yang berkaitan dengan Pilkada Serentak 2020.

"Sama sekali tidak ada. Alasan saya karena betul-betul pandemi wabah corona. Perasaan saya tidak sampai. Karena ambisi saya untuk pengabdian. Dikabulkan ya syukur, kalau tidak ya sebagai kader tetap melaksanakan," tutur Purnomo.

Sebelumnya, Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku belum menerima informasi terkait rekomendasi bakal calon wali kota yang akan diusung di Pilkada Solo 2020.

"Biasanya kalau mau rekomendasi itu ketua (DPC) diundang, calon diundang. Saya belum dapat undangan itu," katanya kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Rabu (17/6/2020).

Rudy menjelaskan, rapat koordinasi partai secara daring via aplikasi zoom pada Selasa (16/6/2020) membahas tentang pembentukan anak ranting, ranting, PAC, dan pembentukan badan partai, termasuk inventarisasi aset partai.

"Tidak menyinggung persiapan Pilkada. Tidak sama sekali," terangnya.

Rudy kembali menegaskan belum menerima informasi calon yang direkomendasi oleh DPP PDI-P untuk maju pada Pilkada yang akan diselenggarakan 9 Desember mendatang.

"Biasanya calon diundang dulu ke sana (DPP) terus rekomendasi dikirim ke DPC. Karena rekomendasi ini ada hologramnya, tidak boleh dipalsu," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com