Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBD di Kepri Dinilai Lebih Mengkhawatirkan Dibandingkan Covid-19

Kompas.com - 19/06/2020, 19:22 WIB
Hadi Maulana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kepulauan Riau (Kepri), selama periode Januari hingga Mei 2020 dilaporkan ada sebanyak 480 kasus.

Bahkan dari angka tersebut, dilaporkan satu pasien meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, kasus DBD lebih mengkhawatirkan daripada virus corona saat ini.

Baca juga: Klaster Baru di Riau, 7 Karyawan BRI Pekanbaru Positif Covid-19

Menurut Tjetjep, pada Januari 2020 terdapat 80 kasus demam berdarah di Kepri.

Jumlahnya terus bertambah hingga mencapai 480 kasus dalam empat bulan.

“Namun sepanjang 2019, dari 900-an kasus, sedikitnya ada 13 pasien yang meninggal dunia,” kata Tjetjep saat dihubungi, Jumat (19/6/2020).

Baca juga: Pemuda Ini Mencuri Uang Bansos Covid-19, Ayahnya Kerja di Kantor Pos

Menurut Tjetjep, kasus tertinggi terjadi di Batam dengan angka 229 kasus.

Kemudian Tanjungpinang 108 kasus; Kabupaten Karimun 91 kasus; Bintan 20 kasus; Lingga 15 kasus; Natuna 11 kasus; dan Kabupaten Anambas 8 kasus.

“Penyakit paling banyak di Kepri yakni demam berdarah dan angka tertinggi di terdapat di Batam," kata Tjetjep.

Menurut Tjetjep, saat ini masyarakat diminta untuk waspada terhadap DBD.

Apalagi Kepri mulai memasuki musim hujan.

Bahkan, jika dilihat dari kasus yang ada, DBD di Kepri meningkat sangat signifikan.

Baca juga: Samosir Bersih dari Virus Corona, Bupati Bocorkan Rahasianya

Tjejep menambahkan, apabila ada seseorang di dalam keluarga terserang demam, sebaiknya jangan diabaikan atau segera melakukan penanganan sendiri.

Kemudian sesepatnya dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

“Masyarakat diimbau senantiasa menerapkan pola hidup sehat, jaga kebersihan lingkungan guna pencegahan nyamuk berkembang biak," kata Tjetjep.

Tjetjep berharap, rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kepri fokus dengan penanganan demam berdarah.

Begitu juga dengan masyarakat yang harus perduli dengan penyakit ini.

“Mulai dari sekarang secara teratur membersihkan tempat-tempat penampungan air seperti air penampungan kulkas, tempat penampungan dispenser, bak penampungan air, alas pot bunga, aquarium atau tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk demam berdarah tersebut.” kata Tjetjep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com