Jika tanpa kehati-hatian ditakutkan terjadi gelombang kedua yang penanganannya akan lebih susah.
Koster mengatakan, tahapan di atas merupakan bagian dari rancangan protokol menghadapi tata kehidupan baru (new normal).
Baca juga: Soal Pembukaan Pariwisata Bali, Ini Kata Menpar Wishnutama
Ia menilai, perkembangan Covid-19 di Bali secara umum masih dinamis.
Bahkan, masih cukup tinggi di beberapa wilayah di Bali.
Untuk itu, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali mengambil sikap dalam waktu dekat ini belum layak dan belum kondusif untuk penerapan protokol kesehatan dalam konteks sektor pariwisata.
Koster mengaku, saat ini masih fokus dalam penanganan penyebaran pandemi hingga situasi dinyatakan benar-benar kondusif tanpa ada lagi penyebaran transmisi lokal.
Menurutnya, kondusifitas ini sangat tergantung dari disiplin masyarakat dalam penerepan protokol pencegahan pandemi Covid-19.
"Para pelaku jasa pariwisata disiplin, masyarakat disiplin, ini perlu kita tertibkan bersama-sama, perlu upaya bersama-sama, supaya Bali cepat kondusif, dan pemerintah pun sudah menyiapkan tatanannya,” kata Koster.
Baca juga: Rapid Test Massal 296 Pegawai Pengadilan Negeri Surabaya, 4 Reaktif
Senada dengan Koster, Wishnutama menyampaikan pentingnya menjaga kondusifitas Bali dengan tetap menjaga kedisiplinan.
Ia mengatakan, saat ini, perlu membangun kepercayaan wisatawan. Sebab, pariwisata merupakan bisnis kepercayaan.
Sehingga, harus membangun dan menciptakan rasa aman dan nyaman para wisatawan saat menikmati Bali.
"Nah, itu kan tahap lanjutan, sebelumnya saat dibuka untuk lokal itu kita review kembali bersama-sama, apakah pelaksanaannya sudah dijalankan dengan baik, kondusif apa belum, apakah masyarakatnya sudah disiplin,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.