TEGAL, KOMPAS.com - Penerapan tatanan kehidupan baru atau new normal memasuki hari ke-17 di Kota Tegal, Jawa Tengah, Senin (15/6/2020).
Namun, masih ada saja warga yang tidak tertib untuk menjalankan protokol pencegahan penularan virus corona seperti physical distancing atau jaga jarak aman.
Bahkan pasar menjadi tempat keramaian publik, hampir mustahil menerapkan jaga jarak fisik aman baik pedagang maupun pengunjung.
Baca juga: Tegal dan Rembang Mungkinkan Buka Sekolah dengan Syarat Ketat di Zona Hijau
Pantauan Kompas.com di sejumlah pasar tradisional, aktivitas jual beli ramai seperti biasanya, Senin (15/6/2020).
Termasuk di beberapa pasar yang sebelumnya diprogramkan Pemkot menjalankan "pasar jaga jarak".
Seperti yang terpantau di Pasar Sumurpanggang, pasar terbesar di Kecamatan Margadana, Pasar Langon, pasar terbesar di Kecamatan Tegal Timur, dan Pasar Randugunting, di Kecamatan Tegal Selatan.
Di ketiga pasar itu, baik pedagang maupun pengunjung sudah mulai tertib dalam menggunakan masker.
Beberapa sarana cuci tangan juga tersedia di seluruh pintu masuk.
Baca juga: Antar Makanan 3 Kali Sehari, Cara Warga Tegal Dukung Keluarga Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri
Namun jarak lapak yang berdempetan, akses jalan yang sempit, hampir tak ada ruang warga pasar untuk tidak berdesak-desakan apalagi tak bersentuhan.
"Tidak mungkin jaga jarak, namanya juga pasar pasti berdesak-desakan. Apalagi lapak memang ditata dari dulu berdempetan," kata Rani, salah satu pedagang di Pasar Sumurpanggang.