Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh dengan Petugas Satpol PP Ambon, PKL Ada yang Pingsan

Kompas.com - 15/06/2020, 15:21 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Pasar Mardika, Ambon, terlibat kericuhan dengan petugas Satpol PP saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Ambon, Senin (14/6/2020).

Ratusan pedagang ini berunjuk rasa di kantor Wali Kota Ambon untuk menuntut Wali Kota Ambon, Rcihard Louhenapessy mencabut Perwali Nomor 16 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat, yang dinilai merugikan para pedagang.

Aksi yang semula berlangsung tertib itu berubah ricuh setelah para pedagang memaksa menemui Wali Kota Ambon yang saat itu sedang memimpin rapat terkait pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Ambon.

Dalam kericuhan itu, aksi saling dorong antara para pedagang dan petugas Satpol PP tak dapat dihindarkan, akibatnya seorang pedagang langsung jatuh pingsan.

Baca juga: Selama PSBB, ASN Pemkot Ambon yang Tinggal di Luar Kota Kerja dari Rumah

“Kami menuntut Wali Kota Ambon segera mencabut kebijakannya dan segera membatalkan Perwali Nomor 16 Tahun 2020 karena sangat merugikan para pedagang,” kata Ikbal Rahayaan, koordinator aksi unjuk rasa.

Para pedemo menilai kebijakan yang diberlakukan Pemerintah Kota Ambon tidak adil.

Sebab, sejumlah minimarket dibiarkan tetap beroperasi hingga malam, sedangkan aktivitas pedagang di Pasar Mardika dibatasi secara ketat.

“Ini tidak adil, Minimarket dibiarkan buka sampai malam, sedangkan pedagang di Pasar Mardika hanya boleh berjualan sampai Pukul 16.00 WIT,” kata para pendemo.

Para pendemo juga mendesak agar Pemerintah Kota Ambon segera menerapkan PSBB agar semua aktivitas perekonomian dapat dibatasi tanpa terkecuali.

Aksi yang berlangsung dari siang hingga sore hari itu pun dijaga ikut ketat puluhan aparat Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease.

Baca juga: Menkes Setuju Penerapan PSBB Ambon, Wali Kota: PKM Jadi Masa Uji Coba

Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru yang menemui para pedagang lantas meminta empat orang pedagang sebagai perwakilan untuk menyampaikan aspirasi para pedagang itu ke Wali Kota Ambon.

“Mohon maaf karena kami baru menerima bapak ibu, karena dari pagi sampai sekarang kami juga sedang rapat penting dengan Bapak Wali Kota di dalam, jadi saya minta empat orang sebagai perwakilan untuk menemui kami di dalam,” pinta Anthony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com