Buaya sepanjang empat meter itu sering datang ke rumah Ambo saat lapar. Ambo pun memberikan tiga ekor ayam kepada buaya itu ketika berkunjung.
Usai menyantap makanan yang diberikan Ambo, buaya bernama Riska itu kembali ke perairan Sungai Guntung.
Pernah ditinggalkan merantau
Ambo pernah meninggalkan buaya itu selama dua tahun. Saat itu, Ambo mendapatkan pekerjaan di Samarinda.
Ketika berpisah, Ambo kerap mendapatkan laporan dari sang istri yang melihat buaya itu mondar-mandir di sekitar rumahnya.
Namun, Ambo telah menitip pesan agar warga sekitar memberi makan ketika melihat buaya itu.
Baca juga: Pelajar SMP Buang Bayi yang Baru Dilahirkan di Sawah, Diduga Dihamili Pamannya
“Kadang kalau saya tidak ada. Diberi makan sama warga sekitar,” tutur Pak Ambo.
Ambo selalu mengingatkan warga yang hendak memberi makan agar memperlakukan buaya itu dengan halus, sehingga buaya itu tak melukai warga.
“Jangan kasar. Jangan dimain-mainin. Jadi, kadang nelayan habis melaut beri makan ikan. Dia (buaya) menghampiri perahu nelayan diberi makan ikan sama nelayan,” kata Pak Ambo.
Dua tahun bekerja di Samarinda, Ambo memutuskan pulang ke Bontang mengurus buaya itu.
Sejak merawat buaya itu 23 tahun silam, Ambo tak pernah diserang atau dilukai.
“Takut sih ada, tapi saya anggap sebagai anak sendiri. Sayang banget karena dari kecil ku pelihara. Sering saya elus-elus. Kumandikan, kugosok bagian belakangnya,” jelas Ambo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.