"Menurut saya, tidak penting diberitakan bagaimananya. Tapi yang sudah dilakukan untuk memastikan tidak terjadi kesalahan yang sama lagi," ujar Adhy.
Gugus tugas, kata dia, akan membina staf agar kekeliruan itu terulang.
"Pembinaan staf, konsolidasi internal staf, dan penguatan pengawasan sudah dilakukan,"kata Adhy.
Sebelumnya diberitakan, Ariyanto Boik, pria asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjalani rapid test saat diisolasi di rumah susun setempat.
Ariyanto merupakan pelaku perjalanan dari area risiko. Di luar dugaan, yang keluar bukannya hasil rapid test Covid-19 melainkan reaktif hamil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.