18 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Kumbasari Ditutup

DENPASAR, KOMPAS.com - Sebanyak 18 pedagang di Pasar Kumbasari malam, Denpasar dinyatakan positif Covid-19.

Kini, pasar dengan 400 pedagang tersebut ditutup sementara.

Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Denpasar IB Kompyang Wiranata mengatakan, mereka diketahui positif Covid-19 setelah dilakukan tes massal kepada 45 pedagang di Pasar Kumbasari pada 7 Juni 2020.

Kemudian, dari 45 tersebut, 18 dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil tes keluar pada Selasa (9/6/2020) malam.

Baca juga: Kasus Transmisi Lokal Virus Corona di Bali Meningkat, Ini Penyebabnya

Mereka dites setelah anak dari seorang pedagang ikan di Pasar Kumbasari dinyatakan positif Covid-19 sekitar 3 Juni 2020 lalu.

"Hasil tracing dari kasus pedagang ikan yang ada di pelataran Pasar Kumbasari. Seorang anak pedagang yang sering bantu ibunya positif Covid-19," kata Wiranata, saat dihubungi, Rabu (10/6/2020).

Belum diketahui anak pedagang tersebut tertular Covid-19 di mana dan oleh siapa.

Pihaknya bersama Dinkes Kota Denpasar tengah menelusuri kontak erat para pedangang ini.

Berikutnya akan dilakukan tes massal kepada para pedagang yang dianggap melakukan kontak erat.

Diberitakan sebelumnya, tiga pasar jadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Denpasar.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Denpasar Dewa Gede Rai mengatakan, ada 4 warga terkonfirmasi positif Covid-19 dari tiga pasar berbeda.

Baca juga: Tak Pakai Masker, Pedagang dan Pengunjung Pasar di Kota Tegal Dihukum Push Up dan Mengaji

Rinciannya, dua pedangan di Pasar Badung, satu pedagang di Pasar Kumbasari, dan satu buruh panggul di Pasar Gunung Agung.

"Memang dalam 3 hari belakang ini kami temukan klaster baru yakni klaster pasar. Itu yang terkonfirmasi sudah ada 3 pedagang dan 1 tukang suwun atau panggul yang positif Covid-19," kata Dewa Rai, saat ditemui di Kantor Wali Kota Denpasar, Selasa (9/6/2020).

Dari kasus ini, setidaknya ada 19 warga dari klaster Pasar Badung, 45 warga klaster Pasar Kumbasari 45, dan 2 warga klaster Pasar Gunung Agung dites swab dengan metode PCR.