Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menekan Jumlah Pasien Covid-19 di Sulsel, Presiden Kirim 3 Utusan

Kompas.com - 07/06/2020, 22:39 WIB
Hendra Cipto,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Jumlah penderita Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) meningkat drastis dan kini menempati urutan keempat se-Indonesia.

Gugus Tugas Pemerintah dan Kementerian Kesehatan turun tangan untuk menangani dan menekan angka penyebaran virus tesebut.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat Doni Monardo yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) berkunjung ke Makassar, Minggu (7/6/2020).

Baca juga: Menghindar Saat Malam Pertama, Pengantin Perempuan Ternyata Laki-laki

Doni datang bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Kunjungan mereka ke Makassar berdasarkan perintah langsung Presiden Joko wi untuk memberikan perhatian khusus kepada Sulsel terhadap penyebaran Covid-19.

“Saya melihat dari sisi penanganan kesehatan sudah on the track, tinggal sekarang berjuang menurunkan angka kematian, dengan terus berkomunikasi dengan rumah sakit rujukan, maupun yang merawat pasien Covid-19," ujar Terawan.

Baca juga: Viral Video Ulang Tahun Anak Wali Kota Lhokseumawe Saat Pandemi Corona

"Kita berharap angka kesembuhan di Sulsel semakin besar dan angka kematian dapat ditekan bahkan hingga nol,” kata Terawan. 

Sementara itu, Doni Monardo menilai, ada tiga jenis penyakit yang menjadi penyebab kematian penderita Covid-19 di Sulsel.

Penyakit penyerta pada penderita Covid-19 itu yakni, diabetes, hipertensi dan penyakit jantung.

Hal tersebut diketahui dari penelitian ahli di Universitas Hasanuddin, Makassar.

“Dengan data ini, warga Sulsel yang menderita penyakit ini agar meningkatkan kewaspadaan dan patuhi protokol kesehatan,” kata Doni.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 6 Juni 2020

Doni pun meminta kepada penderita tiga penyakit tersebut agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan mengurangi bertemu orang.

“Jika tidak terlalu penting, tidak usah keluar rumah dan jangan ketemu orang lain. Selalu mencuci tangan, karena salah satu penularan Covid-19 yang paling besar sumbernya adalah tangan," kata Doni.

Secara terpisah, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menambahkan, Makassar perlu membentuk rumah sakit darurat Covid-19.

Tujuannya untuk menjadikan kompleks RS tersebut menjadi wilayah karantina.

Dengan demikian, tidak dibutuhkan ruang isolasi, tetapi seluruh kompleks diisolasi.

Selain melakukan peninjauan, rombongan dari pemerintah pusat juga membawa bantuan berupa 40.000 masker bedah, 3.000 medical gloves, 10.000 alat pelindung diri (APD) dan alat PCR 1 unit.

Kemudian, 500 bouffant cap, 2.000 masker N95, 2.000 pelindung wajah, serta plasma darah (convalescent) sebanyak 18 kantong untuk membantu pasien kritis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com