KOMPAS.com- Sekelompok lelaki membunuh seorang sopir angkot di Manado bernama Mohammad Zulfikar Limpaton, Sabtu (6/6/2020).
Para pelaku membunuh lantaran menganggap korban menggeber gas mobil ketika kawanan itu melintas dalam kondisi mabuk.
Baca juga: Siswi SMP Dibunuh dan Ditemukan Tinggal Kerangka, Pelaku Tertangkap dari Like Facebook Korban
Awalnya sekelompok lelaki yakni FK, Ale, Aping, ARK, Ikbal, Lana, Aan dan satu orang lagi yang belum diketahui identitasnya menggelar pesta miras di pinggir jalan di Kelurahan Kombos Timur.
Usai berpesta miras, mereka lalu pergi ke arah Sindulang dengan memakai sepeda motor pada pukul 07.00 Wita.
Mereka berhenti di depan sebuah dealer di Kecamatan Singkil.
Baca juga: Sopir Angkot Ditikam Kelompok yang Sedang Pesta Miras hingga Tewas
Di tempat itulah para tersangka bertemu dengan korban Mohamad.
Ketika itu, Mohamad melintas dengan mengendarai angkot atau oto mikro.
Mereka tersinggung karena menganggap Mohamad menggeber gas ketika melintas.
"Menurut keterangan tersangka, pada saat melintas, korban menggeber gas mobil mikro yang dikedarai sehingga membuat para tersangka tersinggung dan langsung mengejar korban," ujar Prevly.
Baca juga: Pengakuan Pembunuh Siswi SMP yang Ditemukan Tinggal Kerangka: Baru Menyesal Satu Bulan Usai Membunuh
"Korban langsung ditikam oleh tersangka sebanyak empat kali kemudian para tersangka melarikan diri," papar dia.
Korban pun tewas setelah kejadian penyerangan tersebut.
Pasca kejadian itu, polisi menangkap tiga orang tersangka.
"Jadi, sudah ada tiga orang tersangka yang diamankan yakni FK yang menikam tiga kali dan ia menyerahkan diri ke Polsek Singkil. Kemudian, AB alias Ale yang menikam satu kali, dan RK alias Aping yang membawa motor," sebut dia.
Sedangkan tersangka lainnya masih buron.
Jenazah korban Mohamad dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado untuk proses otopsi.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor : Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.