Sebagian besar tenaga medis yang terinfeksi Covid-19 itu tak memiliki gejala. Beberapa di antara mereka hanya memiliki gejala ringan.
"Dominan tidak ada gejala. Kalau ada gejala pun gejala ringan, misalnya demam, batuk ringan, dan tidak ada yang sesak napas. Tapi dominan tidak ada gejala," kata dia.
Alfian tak mengetahui secara pasti dari mana tenaga medis itu tertular Covid-19.
Menurutnya, puluhan tenaga medis itu tertular dari pasien atau dari lingkungan luar rumah sakit.
"Jadi kita belum bisa mengidentifikasi karena kita dapatkan hasil PCR itu, tidak menyebutkan apakah penularan virus itu dari rumah sakit, dari pasien, atau dari luar, itu tidak disebutkan. Jadi kita tidak bisa mengetahui dengan pasti. Hanya dugaan saja," kata dia.
Baca juga: 45 Tenaga Medis di Maluku Positif Covid-19, Terinfeksi Saat Tangani Pasien
Sebanyak 20 tenaga medis itu bisa kembali bekerja seperti semula. Alfian telah menginformasikan kesembuhan tenaga medis itu kepada manajemen RS Unair.
"Yang penting itu dengan pengobatan yang baik, detekai dini, itu bisa memberikan pengobatan dengan hasil yang bagus. Itu kuncinya. Kita juga tekankan jangan stres karena tenaga medis tidak bisa work from home," kata dia.
Manajemen RS Unair akan memberikan edukasi lanjutan kepada tenaga medis terkait virus corona baru atau Covid-19. Sehingga, tak ada tenaga medis yang tertular.
RS Unair juga akan memberikan sosialisasi tentang penggunaan APD yang benar.
"Kami juga tekankan harus tetap berhati-hati saat di luar rumah sakit. Mungkin di rumah sakit dianggap area merah, tapi di mana pun harus menjalankan protokol, menggunakan APD, masker. Karena kalau kita pelajari virus ini kecil sekali. Penggaris tidak bisa mengukur, mata tidak bisa melihat," jelas Alfian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.