Setelah Diserang Simpatisan ISIS, Pelayanan di Polsek Daha Selatan Kembali Normal

KANDANGAN, KOMPAS.com - Setelah insiden penyerangan yang menewaskan seorang anggota polisi, Polsek Daha Selatan, di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), kembali membuka pelayanan kepada masyarakat.

"Pelayanan kepada masyarakat sudah berjalan seperti biasa, baik itu berupa laporan pengaduan ataupun laporan kehilangan, tetap kita laksanakan," ujar Kapolsek Daha Selatan, Ipda Indra Permadi saat dikonfirmasi, Rabu (3/6/2020).

Indra mengatakan, hal yang berbeda setelah dibukanya kembali pelayanan kepada masyarakat adalah pengetatan pemeriksaan setiap orang yang akan masuk ke dalam Mapolsek Daha Selatan.

Baca juga: Dokumen ISIS dan Surat Wasit di Tangan Pelaku Teror Polsek Daha Selatan

Pengetatan itu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian penyerangan tidak terulang lagi dan untuk melindungi seluruh personel yang bertugas di dalam Polsek Daha Selatan.

"Kita mulai dengan memperketat pengamanan dan penjagaan Mako-nya untuk mengantisipasi hal itu dan mudah-mudahan tidak terulang lagi," tambahnya.

Untuk menghormati dan mengenang kepergian Bripka Leo Nardo Latupapua yang meninggal dunia pada saat penyerangan, Polsek Daha Selatan beberapa hari ke depan akan mengibarkan bendera merah putih setengah tiang.

Indra juga mengenang pribadi anak buahnya tersebut yang dinilainya tegas dan disiplin.

Baca juga: Teror di Polsek Daha Selatan, Pelaku Berusia 19 Tahun dan Temukan Bendera Hitam ISIS

Bripka Leo Nardo Latupapua dianggap tidak pernah bermasalah dalam urusan kedinasan maupun bermasalah dengan kawan-kawan seprofesinya.

"Almarhum selama saya menjabat sebagai sebagai Kapolsek memiliki pribadi yang tegas dan disiplin, itu yang membuatnya berbeda dengan rekan-rekannya, apalagi dalam hal penegakan hukum," ucapnya.