Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Risma Soal Bantuan Corona, Geger Mobil PCR hingga Bersyukur Ada BIN

Kompas.com - 02/06/2020, 22:39 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sempat mengamuk soal mobil PCR bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kali ini Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersyukur mendapat bantuan 120.000 masker nonmedis dari Badan Intelijen Negara (BIN).

Risma sapaan akrab Wali Kota Surabaya itu bahkan tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih. 

"Sudah hampir empat hari ini BIN membantu kita dalam menyelesaikan Covid-19 di Surabaya. Dan kali ini kami menerima bantuan 120.000 masker nonmedis. Kami matur nuwun (terima kasih) atas semua bantuannya," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Selasa (2/6/2020).

Baca juga: Ini Alasan Risma Marah Soal 2 Mobil PCR yang Tiba-tiba Dialihkan ke Daerah Lain

Seperti diketahui, selain masker nonmedis BIN juga memberikan sejumlah bantuan, yaitu dua Real Time PCR, Reagent PCR 5000 test, VTM (Virus Transport Media) 5000 unit, satu unit Laminar Airflow Cabinet, satu unit PCR Box, dua unit Vortex.

Lalu, tiga unit Mini Centrifuge My SPIN 12 Mini Centrifuge, satu unit Refrigerator 2-8° C, dan satu unit Freezer -20° C, tiga unit Mikropipette Set, dua unit Bio Safety Cabinet, dua unit Automatice Extraction Machine + Biotecon, satu unit Refrigerated Centrifuge, satu unit Autoclave, satu unit Thermal Mixer, satu unit Thermal Block, satu unit Oven, dan satu unit Freezer -80° C, serta 8.000 alat pelindung diri (APD).

Baca juga: Akhirnya, Mobil PCR yang Membuat Risma Mengamuk, Tiba di Surabaya

Menurut Staf Khusus Kepala BIN Mayjen TNI Dr Suyanto, Surabaya dipilih setelah melihat kepedulian Risma kepada warganya.

Selain itu, jumlah kasus positif corona di Surabaya yang tergolong tinggi harus segera ditangani.

"Mengingat Ibu Wali Kota perhatiannya sangat besar kepada warganya," ujar dia.

 

Risma: masker nonmedis sangat dibutuhkan

Wali Kota Surabaya, Jatim Tri Rismaharini saat menggelar halal bihalal via daring seusai Shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sedap Malam Surabaya, Ahad (24/5/2020). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)antaranews Wali Kota Surabaya, Jatim Tri Rismaharini saat menggelar halal bihalal via daring seusai Shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sedap Malam Surabaya, Ahad (24/5/2020). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

Bagi Risma, bantuan masker nonmedis dari BIN sesuai dengan kebutuhan warga Surabaya.

Alasannya, setiap ada kasus positif corona, Pemkot akan segera membagi ke warga yang pernah kontak dengan pasien.

"Jadi kalau kita SOP-nya setiap ada yang positif di daerah itu, kami membagi-bagikan masker. Ini akan sangat membantu kami. Kalau biasanya 200 masker, ini bisa lebih. Warga sebetulnya sangat antusias ketika diberikan masker itu, sehingga ini sangat membantu kami," ujar Risma.

Senada dengan Risma, Suyanto menganggap masker nonmedis lebih efektif bagi warga karena bisa digunakan berulang kali dan dicuci.

"Memang yang paling efektif untuk warga adalah masker non medis. Bukan yang medis, karena tidak sekali pakai, kalau ini bisa dicuci," tutur dia.

Perjalanan darat 10 jam

Saat bertemu Suyanto di Balai Kota Surabaya, Risma mengatakan sangat mengapresiasi bantuan tersebut.

Dirinya juga tak menyangka BIN akan bersedia menempuh jalan darat selama lebih kurang 10 jam untuk mengantar bantuan tersebut.

Risma pun meyakini, bantuan itu adalah jawaban dari doa yang selalu dia panjatkan untuk warga Surabaya.

"Ternyata Tuhan mendengar doa kami. Terus terang saya kaget BIN memberi bantuan lagi. Saya bersyukur sekali, BIN bantu selesaikan Covid-19 di Surabaya," kata Risma.

 

Geger soal mobil PCR

Ratusan warga menjalani tes Swab gratis yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di halaman Gelanggang Olahraga (Gelora) Pancasila, Sabtu (30/5/2020).Dok. Pemkot Surabaya Ratusan warga menjalani tes Swab gratis yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di halaman Gelanggang Olahraga (Gelora) Pancasila, Sabtu (30/5/2020).

Seperti diketahui, Risma sempat memprotes soal bantuan mobil PCR dari BNPB yang dialihkan ke daerah lain.

Video saat Risma menelepon Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.

"Saya dapat (chat) WhatsApp Pak Doni Monardo kalau (mobil laboratorium) itu untuk Surabaya. Apa-apaan ini, kalau mau boikot jangan gitu caranya. Saya akan ngomong ini ke semua orang," kata Risma dengan nada tinggi, Jumat (29/5/2020).

Peristiwa tersebut sempat mendapat tanggapan dari sejumlah tokoh, salah satunya Hasto Kristianto, Sekjen PDIP-P.

"Sangatlah disayangkan jika bantuan dua mobil laboratorium dari BNPB untuk Kota Surabaya dipindahkan tanpa mempertimbangkan skala prioritas dan aspek strategis di dalam pencegahan Covid-19 di Kota Pahlawan tersebut," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/5/2020).

Sementara itu, Kepala BPBD Jawa Timur Suban Wahyudiono, bantuan mobil PCR tersebut tak hanya untuk warga Surabaya, tetapi juga daerah lain di Jawa Timur.

"Sesuai statement kepala BNPB, mobil laboratorium dioperasikan di daerah-daerah di Jawa Timur yang membutuhkan tes swab," kata Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Suban Wahyudiono, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (29/5/2020).

(Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman, Tsarina Maharani | Editor: Kristian Erdianto, Dheri Agriesta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com