Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh Bantuan Mobil PCR, Saling Klaim dan Amukan Risma, Ini Akhir Ceritanya

Kompas.com - 30/05/2020, 05:40 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Saling klaim minta bantuan

Risma mengatakan, sebelumnya dia telah menghubungi sendiri Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Ia pun menunjukkan percakapannya meminta bantuan alat fast lab dengan Doni melalui WhatsApp.

Dalam chat itu, Doni menyanggupi akan mempercepat proses pengiriman.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Suban Wahyudiono juga mengklaim telah berkirim surat pada BNPB tanggal 11 Mei 2020 terkait permohonan bantuan 15 mesin PCR.

Bahkan, kata Suban, Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya, dan dirinya juga menghubungi sendiri Doni Monardo terkait permintaan mesin PCR itu.

"Bahkan, sehari sebelum mobil datang, saya diberi nomor sopir dan tim medis yang ikut di mobil tersebut," tutur dia.

Baca juga: Risma: Mabes TNI Siap Bantu Tangani Kasus Covid-19 di Surabaya


Penjelasan BPBD Jatim, mengapa mobil ditempatkan di Tulungagung?

Suban menjelaskan mengapa mobil PCR itu perlu ditempatkan di Tulungagung.

"Sesuai statement Kepala BNPB, mobil laboratorium dioperasikan di daerah-daerah di Jawa Timur yang membutuhkan tes swab," kata dia.

Analisis kebutuhan dilakukan untuk menentukan lokasi tujuan beroperasinya mobil laboratorium PCR.

"Mengapa hari ini mobil berada di Tulungagung, karena di daerah tersebut, jumlah PDP tertinggi kedua di Jatim sebanyak 588 PDP. Bahkan, di Tulungagung, 172 PDP meninggal dunia," ujar dia.

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com