AMBON, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Astuti akhirnya memberikan penjelasan terkait keluhan salah satu pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di rumah sakit tersebut, Kamis (28/5/2020).
“Perlu saya sampaikan bahwa pasien, BAK (sebelumnya ditulis AZT) ini masuk ke rumah sakit pada 28 April 2020 lalu, kemudian kita lakukan rapid tes dan hasilnya reaktif,” kata Astuti, saat memberikan keterangan pers di Masohi, Kamis.
Menurutnya, karena hasil rapid test reaktif, tim medis kemudian mengambil swab pasien saat itu juga untuk diuji dan hasilnya keluar positif.
Dia mengatakan, selama sebulan menjalani isolasi, kondisi pasien memang sangat baik.
Baca juga: Viral, Curhat Pasien Positif Corona di Ruang Isolasi RS, Dikurung dan Makanan Tak Layak
Namun, empat kali sampel tenggorokan pasien diuji hasilnya tetap positif.
“Hasil uji spesimen ketiga, keempat berdasarkan PCR juga masih terkonfirmasi positif terakhir tanggal 27 Mei kemarin hasilnya masih positif,” kata dia.
Karena itu, sesuai protokol kesehatan maka pihak rumah sakit tetap mengisolasi pasien tersebut di RSUD Masohi.
Terkait tudingan pasien yang menyebut pihak rumah sakit dan gugus tugas tidak memperhatikan pasien termasuk makanannya selama berada di ruang isolasi, Astuti mengaku tudingan itu tidaklah benar.
Sebab, selama ini, pasien tersebut selalu ditangani sesuai protokol kesehatan, termasuk memberikan obat dan vitamin yang dibutuhkan.
Meski begitu, Astuti mengakui pihak rumah sakit terpaksa merantai pintu ruangan tempat pasien diisolasi lantaran sang pasien sempat keluar dari ruangan tanpa sepengetahuan tenaga medis.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.