PONTIANAK, KOMPAS.com - Puluhan rumah di Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, terendam banjir pada Kamis (28/5/2020).
Banjir setinggi lebih dari 1 meter tersebut memutus jalan poros yang menghubungkan antar desa.
"Banjir ini mulai tadi pagi, setelah beberapa hari terakhir hujan deras," kata Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Subah, Kabupaten Sambas, Jonson melalui rekaman video yang diterima, Kamis siang.
Baca juga: Dua Dugaan Kasus Korupsi Bansos di Kalbar, Gubernur: Saya Tidak Akan Tolerir
Menurut Jonson, banjir tersebut menghentikan seluruh aktivitas warga setempat.
Selain itu, banjir juga menyebabakan desa terisolasi.
Warga yang rumahnya terdampak banjir paling parah sudah mengungsi.
Warga berupaya menyelamatkan harta benda seperti sepeda motor dan barang elektronik dan barang berharga lainnya.
"Tingginya sekitar 1 meter. Ada puluhan rumah terendam," ucap Jonson.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar, Kalsel 27 Mei 2020
Jonson mengatakan, hingga saat ini belum ada bantuan yang disalurkan pemerintah daerah.
Menurut dia, wilayahnya memang kerap diterjang banjir saat musim hujan. Namun, kali ini dianggap banjir yang paling parah.
"Kami harap pemerintah segera menyalurkan bantuan bahan makanan dan obat-obatan," kata Jonson.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar Lumano membenarkan informasi mengenai banjir di Kecamatan Sebawi dan Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas.
Namun, dia belum bisa memberikan data terkait warga yang terdampak banjir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.