Di perjalanan, Iwan merasa ada yang aneh. Ketika ditanya, penumpang itu selalu menjawab iya dan terserah. Penumpang itu juga terlihat gelisah seperti orang linglung.
Tiba di perempatan Ketewel, Gianyar, Iwan menanyakan jalan yang akan diambil menuju rumah penumpang tersebut.
Namun, penumpang itu selalu menjawab terserah.
Iwan mulai khawatir. Ketika memasuki jalan desa, Iwan berharap bertemu posko Covid-19.
"Ini bapaknya tanpa masker, siapa tahu kalau kena razia disuruh putar balik," kata Iwan.
Baca juga: Jika Tidak Tertahan di Perbatasan Sikka dan Flores Timur, Bayi Kami Pasti Selamat
Tiba di kawasan Ubud, Iwan mencoba memutar jalan, tetapi, penumpang tetap bergeming.
Iwan makin khawatir ketika si penumpang menyebut tak tahu jalan pulang.
Ia sempat berpikir bahwa penumpang tersebut merupakan pasien Rumah Sakit Jiwa Bangli.
Sang penumpang, kata dia, juga sempat meminta minuman botol yang dibelinya. Saat itu, ia berhenti pura-pura menyalakan aplikasi petunjuk arah untuk mencari jalan.
"Waktu berhenti, bapak ini langsung ambil minuman saya. 'Pak, saya haus, saya minta ya'," kata Iwan menirukan.
Minuman itu diminum sampai tandas. Botolnya dibuang.