Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Klaster Covid-19 dari Pasar Tradisional, Jatim Berlakukan Sistem Ganjil Genap

Kompas.com - 20/05/2020, 20:10 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemprov Jawa Timur sedang menyiapkan penataan pasar tradisional berbasis ganjil genap.

Pola ini untuk menekan klaster penyebaran Covid-19 yang banyak ditemukan di pasar tradisional.

Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan mengatakan, pola ganjil genap yang dimaksud bukan semua pedagang di pasar tradisional lalu diberi nomor ganjil dan genap untuk mengatur operasional.

Ganjil genap yang dimaksud menurut Drajat berdasarkan pengelompokan komoditas.

Baca juga: Bayi Berusia 3 Bulan Kembali Terinfeksi Corona Setelah Ibunya Positif

 

"Di suatu pasar misalkan ada penjual ayam. Penjual ayam itu lalu diberi nomor pastinya ada yang ganjil dan genap, lalu pedagang sayur, pedagang beras dan seterusnya," kata Drajat, saat dikonfirmasi, Rabu (20/5/2020).

Konsep pasar ganjil genap menurutnya mereplikasi pola pengoperasian pasar di Kota Malang.

Dalam penerapannya, pedagang tidak setiap hari membuka dagangannya di pasar.

"Kalau hari ini tanggal ganjil yang buka nomor ganjil, kalau besok tanggal genap, besok yang buka nomor genap," ujar dia.

Pola pasar ganjil genap akan mengurangi kerumunan orang di pasar tradisional, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan membasuh tangan dengan sabun saat masuk dan keluar dari pasar.

Pasar tradisional disebut rentan menjadi pusat klaster penularan Covid-19.

Beberapa kasus klaster di Jawa Timur berada di sejumlah pasar tradisional.

Baca juga: Pasar Tradisional di Karawang Jadi Sasaran Rapid Test Massal

 

Di Kabupaten Bojonegoro, pasar tradisional di pusat kota sempat ditutup 7 hari karena ada seorang pedagang yang positif Covid-19.

Hasil rapid test juga menyebut 85 pedagang reaktif.

Sementara di Surabaya, Pasar Keputran yang disebut pasar induk tradisional juga disebut menjadi pusat penularan Covid-19.

Beberapa penjual dan pembeli dari luar Kota Surabaya dilaporkan positif Covid-19.

Sebelumnya, pasar tradisional Gersik PPI juga ditutup karena ada puluhan pedagang yang berstatus positif Covid-19. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com