Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Timor Tengah Utara, Wajib Jalani Karantina di Rusunawa

Kompas.com - 18/05/2020, 21:37 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Raymundus Sau Fernandes, telah mengeluarkan aturan baru untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. 

Raymundus mengatakan, setiap orang yang mengunjungi Kabupaten TTU waji menjalani karantina di rumah susun sewa (Rusunawa) di Kilometer 9, Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, TTU.

"Aturan ini kita sudah berlakukan sejak Sabtu (16/5/2020) malam," ungkap Raymundus saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/5/2020) malam.

Baca juga: Ayah dan Ibu Positif Covid-19, Pelajar Kelas 4 SD Dititipkan di Puskesmas

Aturan itu diterbitkan karena jumlah kasus positif Covid-19 di wilayah tetangga terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Raymundus mencontohkan Kabupaten Timor Tengah Selatan yang memiliki dua kasus positif Covid-19 dan Kota Kupang dengan 15 kasus.

Sementara, belum ada kasus positif Covid-19 di Kabupaten TTU.

Menurutnya, langkah karantina di rusunawa itu efektif memutus mata rantai penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

"Mereka yang dari luar TTU kita wajibkan untuk karantina di tempat yang telah kita siapkan, sesuai aturan protokol kesehatan Covid-19,"kata Raymundus.

Aturan karantina hanya berlaku masyarakat biasa. Aparatur sipil negara yang memiliki surat tugas dan surat keterangan sehat tak perlu menjalani karantina.

 

Pengecualiaan juga berlaku bagi pengemudi kendaraan pengangkut bahan bangunan, sembako, dan kebutuhan logistik lain.

Tapi, mereka diingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjalani pemeriksaan di pintu masuk Kabupaten TTU.

"Kita berharap aturan ini bisa dipahami oleh semua masyarakat NTT," kata Raymundus.

Sebelumnya, sebanyak 64 kasus positif Covid-19 tercatat di NTT hingga Senin (18/5/2020).

Baca juga: Update Covid-19 NTT: Total 64 Kasus Positif, Terbanyak dari Klaster Ijtima Ulama

Sebanyak 64 kasus itu tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di NTT. Seperti, 26 kasus di Kabupaten Sikka, 15 kasus di Kota Kupang, 12 kasus di Kabupaten Manggarai Barat, dan tujuh kasus di Kabupaten Sumba Timur.

Selain itu, terdapat masing-masing dua kasus di Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Terakhir, masing-masing satu kasus di Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Flores Timur, dan Kabupaten Manggarai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com