PADANG, KOMPAS.com - Pemilik Panti Asuhan Bunda Saiyo Balai Gadang, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, meninggal dunia akibat Covid-19.
Istri pemilik Panti juga diketahui positif Covid-19.
Saat ini, Panti Asuhan mengalami krisis dan sangat berharap bantuan dari donatur.
"Operasional sempat terganggu. Maklum pemilik meninggal, istri dan anaknya positif Covid-19. Sekarang kita berharap bantuan donatur tetap," kata pengasuh Panti Nover Indra Yanti saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/5/2020).
Baca juga: Wanita Ini Dirampok Saat Berada di Kamar Mandi, Kalung Emas Dirampas
Nover mengatakan, dalam beberapa hari terakhir banyak bantuan yang datang.
Namun dia belum bisa memperkirakan nasib Panti Asuhan ke depannya.
"Dalam beberapa hari belakangan bantuan banyak mengalir. Tapi kita tidak tahu bagaimana ke depannya kalau tidak ada bantuan donatur tetap," kata Nover.
Sebelumnya diberitakan, EJ yang merupakan pemilik Panti akhirnya meninggal dunia pada 11 Mei 2020.
Setelah itu, seluruh penghuni Panti dikarantina.
Kondisi di dalam Panti berubah drastis. Para pengurus cemas dengan keberlanjutan Panti Asuhan.
"Ini berawal dari Bapak dan Ibu dinyatakan positif Covid-19. Semuanya berubah akibat dilakukan karantina," kata Nover.
Baca juga: Bandit Spesialis Jalan Tol Ditangkap, 1 Pelaku Anggota Polisi
Sempat mengalami krisis
Saat pemilik panti dinyatakan positif Covid-19, menurut Nover, kehidupan panti berubah drastis.
Panti yang biasa dikelola EJ dan istrinya tidak lagi berjalan dengan semestinya.
Kesulitan mulai dialami pengasuh panti, karena semuanya mulai terbatas.
Bahkan pasokan makanan dan minuman sempat terhenti karena petugas depot air minum enggan mengantarkan air.
Begitu juga dengan elpiji dan pasokan makanan lainnya.
"Iya, di awal-awal sempat sulit. Air minum habis, gas habis dan pasokan makanan berkurang. Maklum dalam kondisi serba panik," kata Nover.
Nover menceritakan, panti asuhan tersebut didirikan pada 2006.
Saat ini ada 40 anak yang diasuh, terdiri dari 25 perempuan dan 15 laki-laki.
Sebanyak 25 anak merupakan pelajar sekolah dasar. Kemudian 12 anak di tingkat sekolah menengah pertama dan 3 anak di tingkat sekolah menengah atas.
"Selain itu ada 3 orang mahasiswa yang tinggal di panti. Total penghuni panti ini ada 50 orang," kata Nover.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.