Diberitakan sebelumnya, seorang nenek di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tinggal di gubuk reyot di tengah sawah.
Bersama cucunya yang masih berumur 5 tahun, Mak I'ah (70) mengisi hari-hari tuanya dengan berkebun.
Di waktu senggang ia mencari kayu bakar, dan sesekali membantu panen di sawah milik orang lain.
Upahnya sebagai buruh tani serabutan ia pakai untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Kalau masih ada uang sisa untuk jajan cucu tercinta.
Perempuan lanjut usia itu sudah delapan tahun menempati gubuk itu. Awalnya Mak I’ah tinggal bersama suami.
Namun, sejak suaminya meninggal tiga tahun lalu, ia kini tinggal bersama cucunya, Sania (5).
Baca juga: Sulit Ekonomi, Mak Iah Jual Rumah dan Tinggal di Gubuk Sawah dengan Cucu 5 Tahun
Kondisi gubuk yang berada di areal pesawahan di Kampung Ciroyom RT 003/008, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah itu sangat memprihatinkan.
Gubuk yang terbuat dari kayu berukuran 2×4 meter persegi itu tampak sudah ringkih dan doyong ke belakang. Dinding-dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu penuh lubang.
Tempatnya bernaung dari panas terik dan hujan itu pun tanpa penerangan listrik.
Jika malam datang dan gelap mulai menyergap, hanya cahaya kecil dari sumbu lampu cempor yang menjadi sumber penerangan satu-satunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.