Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Papua, Rini Dinyatakan Sembuh Virus Corona: Tuhan Mendengar Doa Saya

Kompas.com - 15/05/2020, 04:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rini (48) asal Distrik Mimika Baru adalah salah satu pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Ia dinyatakan sembuh pada 30 April 2020 setelah dua kali tes swab dan menjalani perawatan di RSUD Mimika selama beberapa pekan.

Rini sempat melakukan perjalanan ke Makassar untuk menghadiri acara kedukaan.

Saat kembali ke Timika, ia karantina mandiri selama dua pekan.

Baca juga: Pengakuan Pasien Positif Covid-19: Kesalahan Saya, Tidak Terbuka kepada Petugas Medis

Dua minggu berlalu, Rini tiba-tiba demam dan meriang. Ia juga merasakan sakit kepala yang kuat.

Rini sempat mengira ia sakit malaria.

Ia pun berobat ke Puskesmas Pasar Sentral dan menjalani tes malaria. Hasilnya negatif.

Saat itu petugas medis sempat bertanya tentang riwayat perjalanannya. Karena merasa sudah lebih dari dua minggu pulang dari Makassar, Rini mengaku tak pernah keluar dari Timika.

Baca juga: Update Corona di Papua: Total 321 Kasus Positif, Paling Banyak di Mimika

"Waktu ditanya saya menjawab tidak pergi ke mana-mana. Mungkin karena ada perasaan takut atau bagaimana, apalagi saya sudah melewati dua minggu di Timika," kata Rini.

Ia mengaku menyesal karena sudah berbohong pada petugas medis.

"Padahal, saya harus menjawab ya waktu itu. Itu juga kesalahan saya yang tidak terbuka kepada petugas," kata Rini.

Baca juga: Positif Covid-19 di Mimika Capai 110 Kasus, Tertinggi di Wilayah Freeport

Jalani isolasi di rumah sakit

Ilustrasi karantina virus corona, Covid-19Shutterstock Ilustrasi karantina virus corona, Covid-19
Rini kemudian mendatangi RSUD Mimika pada 4 April 2020 karena kondisinya tak kunjung membaik.

Saat itu tim dokter meminta Rini isolasi diri di rumah sakit. Ia pun menjalani tes swab di hari kedua perawatan.

Tes pertama hasilnya negatif. Ia dinyatakan positif Covid-19 setelah tes swab keduan pada Sabtu (11/4/2020).

Rini pun dipindakan ke ruang isolasi khusus di RSUD Mimika bersama pasien Covid-19 lainnya.

Baca juga: Update Pasien Corona di Mimika Hampir 100 Orang, Tertinggi di Papua

Saat dirawat, Rini hanya merasakan demam dan mengaku tidak sesak napas sehingga ia tidak penah menggunakan ventilator.

Setelah tiga hari dirawat di ruang isolasi, kondisi Rini membaik.

"Saya memang orangnya semangat. Saat pertama diberitahukan saya positif, saya hanya bilang, 'Oh Tuhan, inikah yang saya harus terima, positif. Tapi, tak apa-apa'. Saya bilang, 'Tuhan kasih saya kuat, kasih saya lebih sabar hadapi ini semua'," tuturnya.

Menurut Rini kebersamaan antara pasien dan petugas medis sangat mendukung proses kesembuhan mereka.

Baca juga: Ini Alasan Bupati Mimika Usul ke Jokowi Tutup Sementara Freeport

Tak jarang para pasien berbagi makanan yang diantar oleh keluarganya masing-masing. Mereka juga saling menguatkan untuk segera sembuh.

"Di sana ada kebersamaan, saling mengingatkan dan menguatkan antarpasien. Kita harus semangat, kita harus pulang, kita punya anak-anak," kata Rini.

"Saya salut dengan perawatan di rumah sakit, luar biasa, perawat-perawat dan dokter sangat menyemangati kami. Itu juga yang membuat kami cepat sembuh," katanya.

Baca juga: Bupati Mimika: Kami Mohon Presiden Jokowi Tutup Sementara Freeport

Jadi kepala keamanan pasien

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Saat menjalani perawatan di ruang isolasi, Rini didapuk menjadi kepala keamanan pasien. Ia dipilih karena kondisi fisiknya yang cepat puluh.

Sebagai kepala keamanan pasien, ia bertugas mengingatkan pasien lain untuk minum obat. Ia juga bertugas membangunkan rekan sesama pasien untuk beribadah setiap pukul 05.00 WIT.

Selama di ruang isolasi, para pasien Covid-19 juga mmebentuk kelompok doa dadakan. Mereka kerap berbadah bersama di dalam ruang isolasi.

Baca juga: Gara-gara Corona, Pemkab Mimika Usul ke Jokowi Tutup Sementara Operasional Freeport

Setelah dinyatakan sembuh, Rini melakukan isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari.

Ia bersyukur bisa kembali ke rumah dan tidak ada satu pun orang yang pernah kontak erat dengannya dinyatakan positif corona.

"Saya memang terus berdoa, Tuhan tolong cukup sampai di saya saja, jangan lagi ada di bawah saya. Puji Tuhan, Tuhan mendengar doa saya," katanya.

Baca juga: Lembaga Adat di Papua Minta Jokowi Jangan Tutup Freeport, Ini Alasannya

Ia juga mengaku tak mendapatkan perlakun diskriminatif dari lingkungan. Selama ia dirawat di rumah sakit, keluarganya mendapat dukungan dari para tetangga.

Para tetangga juga menyambut kepulangan Rini dengan sukacita.'

"Saya pulang mereka senang. Puji Tuhan, semua menyambut. Berita-berita yang menggembirakan inilah yang harus terus dikumandangkan supaya orang-orang yang sekarang positif dan dirawat bisa diterima kembali di lingkungannya. Jangan dia didiskriminasi," kata Rini.

SUMBER: KOMPAS.com (Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com