Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode 'Sarang Tawon', Cara Surabaya Cegah Penularan Covid-19 di Perkampungan

Kompas.com - 12/05/2020, 21:28 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Pemkot Surabaya menerjunkan Satpol PP, Linmas, dan petugas Dinas Kesehatan untuk membujuk masyarakat menjalani isolasi di hotel.

Hal itu dilakukan agar virus tak bermutasi atau menular ke anggota keluarga lain dan tetangga sekitar.

Jika hasil tes swab warga tersebut negatif, mereka dipulangkan ke rumahnya.

"Tapi kalau hasil swab positif, maka akan kita rawat di rumah sakit, jadi tujuan kita adalah untuk bisa menekan sejauh mungkin terjadinya penularan," kata dia.

Sebab, untuk mengetahui secara pasti seseorang terjangkit virus corona atau tidak, harus dilakukan tes swab.

Apalagi, tidak semua orang yang terkena Covid-19 ini memiliki gejala, seperti batuk, badan lemas dan sesak napas.

Baca juga: Siapkan RS Karantina Pasien Covid-19, Risma Minta Warga Surabaya Jadi Prioritas

"Untuk itu, supaya ini (Covid-19) tidak menular ke mana-mana, maka kami mohon, khususnya bagi yang OTG (orang tanpa gejala) agar mengikuti kebijakan pemerintah untuk bersedia dilakukan isolasi," kata dia.

Menurut dia, potensi penularan seseorang berstatus OTG lebih berbahaya dibanding yang lain.

Karena, OTG terkadang masih bebas bergerak melakukan aktivitas seperti biasa dan berkumpul dengan orang lain.

"Justru orang yang tanpa gejala, dia merasa sehat akhirnya bisa ke mana-mana, bergaul dengan orang lain, akhirnya menularkan yang lain. Kalau orang itu terpapar positif maka medis juga pasti mengantisipasi dengan APD (alat pelindung diri)," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com