Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Ingin Pulang, Kami Tidak Ingin Kelaparan di Sini"

Kompas.com - 12/05/2020, 20:45 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tenggara (AMT) berunjuk rasa di Kantor Gubernur Maluku pada Selasa (12/5/2020).

Mereka meminta bantuan Pemerintah Provinsi Maluku agar bisa pulang ke kampung halaman masing-masing.

Puluhan mahasiswa itu berasal dari Maluku Tenggara, Kota Tual, Kepuluan Aru, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Mereka tak ingin terjebak dan terkena dampak pandemi virus corona baru atau Covid-19 di Ambon.

Baca juga: Pasien Positif Dimakamkan Tak Sesuai Prosedur Covid-19, Gugus Tugas: Ini Kecolongan

Mahasiswa itu mendesak Gubernur Maluku Murad Ismail segera berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan dan para bupati untuk membuka sementara pelabuhan laut yang ditutup.

“Kami ingin pulang, kami tidak ingin kelaparan di sini, kami minta Bapak Gubernur Maluku segera memulangkan kami,” kata koordinator aksi Muhammad Faroky Notanubun saat berorasi.

Sebagian besar mahasiswa itu indekos di Kota Ambon. Mereka mengaku tak tahan dengan kondisi yang dihadapi selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala regional (PSBR) di Ambon.

Faroky menyebut, pemerintah daerah mengeluarkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin pulang kampung.

Tapi, syarat itu dinilai sulit dan terkesan berbelit-belit.

 

Ia meminta Pemerintah Provinsi Maluku membantu para mahasiswa agar bisa pulang ke keluarga masing-masing.

“Persyaratan yang dibuat sangat sulit untuk kami penuhi, karena itu kami minta Bapak Gubernur segera bantu kami, tolong surati para bupati dan wali kota dan juga pihak terkait agar kami segera pulang dari sini,” kata Faroky.

Faroky juga mengaku sebagian besar mahasiswa tak bisa bertahan di Ambon karena tak memiliki uang.

Baca juga: Update Corona di Maluku: Tambah 14 Pasien Positif, Total 50 Kasus

Mereka berharap Pemprov Maluku mendengarkan tuntutan yang disampaikan itu.

“Kami tidak lagi punya uang, kalau terus di sini kami bisa mati lapar karena itu segera pulangkan kami,” teriak Faroky.

Setelah lebih dari satu jam berorasi, perwakilan demonstran diizinkan menemui Sekretaris Daerah Maluku Kasrul Selang.

Pemerintah Provinsi berjanji akan menyampaikan tuntutan mereka kepada Gubernur Maluku Murad Ismail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com