KOMPAS.com – Tim Relawan Dompet Dhuafa harus menempuh perjalanan yang tidak mudah untuk menyerahkan bantuan kepada Nenek Gembong dan Umi Kalsum, Senin (4/5/2020).
Mereka berdua adalah penerima bantuan paket pangan dan takjil dari tim relawan Dompet Dhuafa Cabang Sumatera Selatan (Sumsel) di wilayah Ilir, Palembang.
Tim sempat kesulitan untuk menjangkau rumah Nenek Gembong dan Umi Kalsum. Bahkan tidak ada akses jalan sama sekali untuk sampai ke sana.
Menyusuri pinggiran dam pun harus dilakukan tim Dompet Dhuafa. Kondisi dam saat itu nyaris penuh. Jika sampai terpeleset, maka tim akan langsung terbawa aliran air dam.
Baca juga: Di Batam, Dompet Dhuafa Bagikan 100 Paket Menu Buka Puasa untuk Dhuafa
Saat menyusuri dam, terlintas dalam pikiran Manager Dompet Dhuafa Rizki Asmuni, Nenek Gembong dengan usia sekitar 80 tahun yang sudah renta dan rabun, setiap harinya harus menyusuri dam itu.
“Untuk pergi atau pulang dari aktivitasnya sebagai terapis pijat warga setempat,” ujar dia dalam keterangan tertulis.
Akhirnya tim Dompet Dhuafa berhasil tiba di rumah Nenek Gembong yang sangat memprihatinkan.
Rumah kayu itu hanya berukuran sekitar 3 x 4 meter. Dinding yang rapuh dan berlubang tak mampu lagi melindungi penghuninya dari embusan angin.
Baca juga: Dompet Dhuafa Sumsel Distribusikan Ratusan Paket Makanan dan Takjil ke Keluarga Dhuafa
Kondisi dalam rumah juga tidak kalah memprihatinkan. Nenek Gembong hanya tidur beralaskan tikar tanpa perabot lain seperti televisi dan kompor.
“Warga sekitar cukup peka dengan kondisi sang Nenek, sehingga mereka juga sering memberikan bantuan," kata Rizki.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan