KOMPAS.com - Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi angkat bicara terkait fenomena munculnya banyak cacing di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Menurutnya, hal itu tidak dibenarkan jika fenomena tersebut dikaitkan dengan akan adanya gempa bumi.
Sebab, belum ada penelitian secara ilmiah yang mengaitkan kondisi tersebut.
Meski dalam sejumlah kasus gempa besar di dunia ada yang ditandai dengan kemunculan cacing, namun dikatakan, hal itu tidak berdiri sendiri tapi juga didukung dengan gejala alamiah lain.
Misalnya seperti kemunculan ular beberapa tempat, anjing yang terus menggonggong bersahutan, dan ikan yang melompat-lompat di dalam kolam.
"Fenomena cacing di daerah Lombok Tengah berdiri sendiri, tidak didukung oleh adanya bukti-bukti alamiah lain dan anomali prekursor gempa bumi," kata Ardhianto, Rabu (6/5/2020).
Baca juga: Fakta Fenomena Munculnya Banyak Cacing di Solo dan Analisa Pakar
Karena itu, ia menduga kemunculan cacing dari tanah dalam jumlah banyak tersebut bukan berkaitan dengan gempa, tapi akibat dari perubahan kondisi cuaca, iklim, dan lingkungan yang mendadak.