Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Wisata Desa Jadi Lokasi Karantina, Lengkap Ada Kolam Renangnya

Kompas.com - 07/05/2020, 11:40 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Berbagai cara dilakukan pemerintah desa untuk menyiapkan tempat karantina bagi warganya yang terpaksa mudik dari wilayah zona merah penyebaran virus corona (Covid-19).

Seperti terlihat di Desa Sikapat, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pemerintah desa di kaki Gunung Slamet ini menyulap Taman Randu Bengkong menjadi tempat karantina.

Deretan gazebo yang biasanya digunakan untuk kongkow diubah jadi tempat tidur. Lengkap dengan kasur dan bantal serta ditutup dengan kelambu warna merah untuk menghalau udara malam.

Gazebo tersebut menghadap langsung ke kolam renang yang luas. Sementara di sekelilingnya terdapat taman dengan berbagai macam tanaman.

Baca juga: Kisah Ngadiyem Relakan Rumahnya untuk Isolasi Pemudik

Kepala Desa Sikapat Sunar Suchedi mengatakan, taman wisata milik desa itu diubah menjadi tempat karantina sejak Senin (4/5/2020) untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 dari para pemudik.

"Mungkin kan di lingkungan ada tetangga yang tidak senang kalau karantina di rumah, kadang-kadang ada (pemudik) yang mbandel juga. Kalau di taman kan enggak banyak orang, karena wisata ditutup," kata Sunar.

Sunar mengatakan taman wisata yang dibangun pada tahun 2017 itu terpaksa ditutup sejak pertengahan Maret karena adanya pandemi Covid-19.

"Jadi di sana kan tidak beroperasi karena takut orang dari luar masuk membawa virus, jadi ditutup sesuai dengan anjuran pemerintah," tutur Sunar.

Baca juga: Karantina Mandiri di Rumah Saudara, 2 Pasien Positif Covid-19 Diusir Warga

 

Sunar mengatakan, petugas medis dari puskesmas setempat akan mengecek kondisi kesehatan warga yang dikarantina secara berkala. Tempat karantina juga dijaga 24 jam oleh perangkat desa, bhabinkamtibmas dan babinsa.

"Jumlah perantau ada puluhan mungkin, yang mudik dekat-dekat ini cuma tiga orang, yang satu karantina mandiri di rumah, yang dua karantina di taman. Kalau yang mudik sebelum ada larangan sudah cukup banyak," kata Sunar.

Bhabinkamtibmas Desa Sikapat Aiptu Yusup Supriyadi menjelaskan, tempat karantina tersebut dapat menampung tujuh orang sesuai dengan jumlah gazebo. Apabila kurang, dapat menggunakan balai pertemuan.

"Desa ini memiliki tempat yang sangat bagus untuk karantina. Pemudik akan ditempatkan di gazebo yang didesain bagus sekali layaknya kamar pengantin. Kami menerapkan social distancing, satu gazebo ditempati satu orang," jelas Yusup.

Menurut Yusup, warga yang menjalani karantina membawa perbekalan seperti makanan kecil secara mandiri. Warga juga ada yang membawa perlengkapan seperti termos dan kompor portable.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com