Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Bayi 1 Bulan Meninggal Diduga Ditelantarkan di RSUP M Djamil

Kompas.com - 05/05/2020, 05:47 WIB
Candra Setia Budi

Editor

"Kami akan tempuh jalur hukum. Sudah ada pengacara. Bahkan banyak yang menawarkan untuk mendampingi," kata Rydha.

Selain itu, kata Rydha, pihaknya juga akan mengadukan kejadian yang dialami anaknya ke DPRD Kota Pariaman, DPRD Sumbar, dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk mencari keadilan.

"Kita juga akan mengadu ke DPRD, Komnas HAM dan tentunya nanti membuat laporan ke polisi," kata Rydha.

Baca juga: Mereka Tidak Manusiawi, Bayi Saya Sudah Sekarat tapi Tak Ada Tindakan, Lebih Mementingkan Data dan Administrasi

 

 

Pihak RSUD M Djamil minta maaf

Direktur Utama RSUP M Djamil Padang Yusirwan meminta maaf kepada keluarga bayi satu bulan yang meninggal karena diduga ditelantarkan tenaga medis.

"Kami mohon maaf kepada seluruh pihak terutama kepada keluarga pasien bayi dari Ridha Afrila Dina Putri yang tidak puas atas kondisi yang terjadi," kata Yusirwan dalam keterangan tertulis, Minggu (3/5/2020).

Terkait masalah itu, Yusirwan mengaku ada beberapa hal yang menjadi perhatiannya saat ini.

Terutama terkait sistem rujukan dari rumah sakit jejaring menuju RSUP M Djamil Padang.

Ia menilai, dalam kasus tersebut sistem rujukan yang dilakukan rumah sakit jejaring masih lemah. Karena dianggap tidak mengirimkan data pasien yang lengkap.

Akibat kondisi itu, bayi tersebut harus melewati serangkaian tes untuk menetapkan status sebelum dilakukan perawatan lebih lanjut.

"Jika hal itu tidak terpenuhi dan pasien sudah di rumah sakit rujukan tentunya perlu ada serangkaian pemeriksaan untuk menetapkan status pasien,” jelas Yusirwan

Akibatnya membuat bayi Isyana seakan diabaikan karena menunggu penetapan status.

Apalagi, terjadi kesalahpahaman antara pihak keluarga bayi dengan petugas rumah sakit.

Baca juga: Bayi 1 Bulan Meninggal Diduga Ditelantarkan, RSUP M Djamil Padang Minta Maaf

 

Bayi satu bulan yang meninggal PDP Covid-19

Ilustrasi virus corona untuk anak-anak, diambil dari buku #COVIBOOK karya Manuela Molina.Manuela Molina Ilustrasi virus corona untuk anak-anak, diambil dari buku #COVIBOOK karya Manuela Molina.

Yusirwan mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, bayi satu bulan yang meninggal itu ditetapkan sebagai PDP Covid-19.

Tapi, keluarga tak mengizinkan tim medis untuk melakukan tes swab.

“Hal ini yang terjadi, apalagi ini diperparah dengan kondisi keluarga yang tidak mau dilakukan swab terhadap pasien, karena hasil pemeriksaan pasien, ia (bayi) ditetapkan PDP Covid-19,” Yusirwan.

Baca juga: Bayi 1 Bulan Meninggal Diduga Ditelantarkan Rumah Sakit Rujukan Covid-19

 

(Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor : Dheri Agriesta, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com