Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Muda di Bogor Disekap dan Dianiaya Suami, Berhasil Kabur Loncat dari Plafon Toilet

Kompas.com - 04/05/2020, 06:50 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Seorang ibu muda berinisial SM (17) menderita trauma berat setelah berhasil kabur dari kontrakan suaminya di Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

SM nekat meloncat dari plafon toilet di kamar tempatnya disekap, lalu melewati terowongan dan keluar lewat tembok yang dia jebol.

Ibu muda asal Rangkasbitung, Banten, ini pun langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar.

Saat ditemukan, kondisi SM penuh luka terutama di bagian pelipis.

Baca juga: Telepon Suami, Ibu Muda Mengaku Bunuh Anak Kandungnya Usia 2 Tahun

 

Melihat hal itu, warga langsung menyelamatkannya dan membawanya ke rumah RT setempat.

SM diduga menjadi korban penyekapan dan penganiayaan oleh suaminya sendiri berinisial AA (37).

"Iya, dia (SM) ini kabur minta pertolongan dan dibawa ke rumah saya," ucap Ketua RT 003 Griya Parungpanjang Desa Kapasiran, Saban, ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (3/5/2020) malam.

Baca juga: Berawal dari Kenal di Facebook, Ibu Muda di Solok Selatan Diperas Pacar Rp 42 Juta, Korban Diancam Foto Bugil

Disekap, dianiaya, tak diberi makan

Seorang ibu muda berinisial SM (17) menderita trauma berat setelah berhasil kabur dari kontrakan suaminya di Griya Parung Panjang, Blok DII, nomor 4A, RT 003/RW 004, Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Dok Istimewa Seorang ibu muda berinisial SM (17) menderita trauma berat setelah berhasil kabur dari kontrakan suaminya di Griya Parung Panjang, Blok DII, nomor 4A, RT 003/RW 004, Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saban mengatakan, SM berhasil melarikan diri pada Sabtu (2/5/2020) sekira pukul 16.30 WIB.

Saat itu sang suami yang merupakan pedagang roti keliling sedang keluar rumah.

Korban lantas mencari kesempatan untuk kabur karena sudah tak tahan dengan ulah suaminya yang kerap berbuat kasar.

Berdasarkan pengakuan korban, dirinya sudah lama ditahan di kamar utama yang dilengkapi toilet.

Namun selama itu, ia juga mengaku tidak boleh keluar dan tidak diberi makan.

Baca juga: Fakta Gadis Asal Jakarta Disekap Pacar 2 Bulan, Sering Disiksa dan Berhasil Kabur Saat Pelaku Tertidur

"Saat ditemukan, baunya (SM) nyengat sampai warga mau muntah dan saat itu kelihatan di pelipis matanya bekas pukulan, sudah kering (lebam) gtu, pucat dan kurus juga badannya," ujar dia.

Sebelumnya warga sudah berniat menangkap AA dan melaporkannya ke polisi, namun tidak cukup bukti.

Pasalnya, oleh warga, AA dikenal baik, sopan dan rajin berjualan roti.

Baca juga: Setelah 3 Hari Disekap dan Dicabuli Berkali-kali, Siswa SMA Diajak Makan dan Belanja, Lalu Dipulangkan

 

Sikap pelaku berubah sejak pandemi...

AA, suami yang tega menyekap istrinya yang baru berusia 17 tahun, dianiaya dan tak diberi makan hingga istrinya berhasil kabur meloncat dari plafon kamar mandi diKabupaten Bogor, Jawa Barat. Dok Istimewa AA, suami yang tega menyekap istrinya yang baru berusia 17 tahun, dianiaya dan tak diberi makan hingga istrinya berhasil kabur meloncat dari plafon kamar mandi diKabupaten Bogor, Jawa Barat.
Namun sejak ada pandemi Covid-19, sikap AA menjadi tertutup karena tidak bisa berjualan roti yang membuatnya kehilangan sumber penghasilan.

"Iya warga saya, dia ngontrak di sini tapi memang belum ada setahun. Memang suka pindah-pindah (tempat tinggal).

Memang orangnya baik, rajin jualan roti ada gerobak, lengkap usaha tapi sekarang sudah enggak bisa (kerja) apa-apa lagi," ucap dia.

"Nah pengakuan perempuan ini, setiap kali pindah (ngontrak) dia selalu disekap, kurang lebih selama 3 tahun lah dia pindah-pindah," imbuhnya.

Baca juga: Fakta Bocah 5 Tahun Dibunuh Ibu Tiri, Cemburu dengan Korban dan Dendam pada Suami

Pelaku berjualan roti, tak pernah lapor jika punya istri

Saban menjelaskan, sejak pertama kali mengontrak, AA tidak pernah melaporkankan keberadaan istrinya ke RT setempat.

Sejak itu pula, warga tak menaruh curiga terhadap pelaku.

"Nah itu kita enggak ada kecurigaan, soalnya dia ramah banget kalau enggak ramah sudah kita laporin. Suaminya itu enggak ada masalah di warga kita, tapi ternyata nyekap istrinya dan sekarang udah dibawa ke polsek," tambahnya.

Sejak kejadian malam Minggu itu, tutur Saban, warga yang dimintai pertolongan oleh korban kemudian melaporkan hal itu ke Polsek Parung Panjang.

Sejumlah anggota Satreskrim pun langsung mendatangi TKP (tempat kejadian perkara).

Baca juga: Cemburu, Penggembala Itik Bunuh Istri Siri, Mayat Dimasukkan Karung dan Dihanyutkan ke Sungai

Aksi kejar-kejaran menangkap pelaku

Setibanya di lokasi, petugas memintai keterangan korban dan sempat terlibat aksi kejar-kejaran dengan pelaku penyekapan.

"Warga kita sudah pada kumpul awalnya mau nangkep, pas polisi keluar dia kabur pakai motor, dikejar dan dikasih tembakan dua kali akhirnya nurut. Jadi saya enggak sempat tanya, bisa langsung ke Polsek saja," tukasnya.

Sementara itu, Kapolsek Parung Panjang Kompol Nundun Radiaman tidak merespons telepon Kompas.com ketika dihubungi sebanyak empat kali.

Dia hanya berujar saat ini pihaknya masih melakukan pemanggilan saksi-saksi untuk pemriksaan dan mengungkap dugaan penganiayaan tersebut.

"Masih dalam pemeriksaan, sabar dulu kang," cetusnya lewat keterangan tertulis di WhatsApp.

Baca juga: Bunuh Istri Gara-gara Status Facebook, Suami di Bali Divonis 8 Tahun Penjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com