Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Nekat Mudik di Tengah Wabah Corona, Pingsan di Toilet hingga Sembunyi di Bagasi Bus

Kompas.com - 01/05/2020, 12:36 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Di tengah pandemi corona dan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah, sejumlah warga nekat pulang kampung.

Salah satunya Wahyu Utami (30), seorang perempuan asal Pati, Jawa Tengah yang ditemukan pingsan di toiler sebuah minimarket di wilayah Dumpil Madiun, Kamis (29/4/20200.

Utami diduga kelelahan setelah berjalan kaki belasan kilometer karena tak ada angkutan umum yang mengantar dirinya pulang ke kampung halaman.

Baca juga: Viral Bus AKAP Angkut Pemudik di Bagasi, Polisi: Tidak Mungkin Lolos

Menurut Muhammad Zahrowi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBPD) Kabupaten Madiun, Utami yang berdomisili di Jombang ingin pulang mudk ke Pati, Jawa Tengah.

Namun, Utami tak menemukan angkutan umum yang bisa membawanya ke Pati.

Dirinya pun nekat membonceng sepeda motor hingga turun di wilayah Kecamatan Majeyan, Madiun.

Lalu, Utami berjalan kaki hingga akhirnya ditemukan pingsan di minimarket di Dumpil.

Lewat jalan tikus

Razia petugas di Tasikmalaya, Jawa Barat- Razia petugas di Tasikmalaya, Jawa Barat

Diduga menghindari cek poin PSBB, dua kendaraan yang mengangkut pemudik dari zona merah corona, DKI Jakarta, diamakan polisi di Tasikmalaya.

Menurut Kendaraan yang menjadi travel gelap ini ternyata diketahui sudah beberapa kali beraksi.

Menurut Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto, mobil tersebut diduga

"Kendaraan ini sengaja dirental untuk mengangkut orang dari zona merah, dari Jakarta dari bekasi," katanya dilansir dari KompasTV.

Sementara itu, Anom menjelaskan, pemilik kendaraat tersebut mematok biaya sewa sebesar Rp 400.000 per orang dan akan diantar sampai ke rumah pemudik.

 

Ditutupi terpal di bak mobil 

Petugas gabungan dari Polisi, Satpol PP dan Dinas Perhubungan kota Surabaya, mengamankan sebuah mobil isuzu phanter putih bernopol N 8494 TI ksaat masuk di wilayah Sier Surabaya, Rabu (29/4/2020) pagi.

Petugas gabungan tersebut mencurigai mobil angkutan barang yang bak belakangnya ditutup terpal biru secara tidak rapi, dilansir dari Tribunnews

Saat diperiksa, di bawah penutup terpal, petugas menemukan sekitar empat orang yang sedang tidur di angkutan barang tersebut.

Mereka pun diminta keluar dan ditanya apa keperluannya masuk kota Surabaya selama PSBB.

Kapolsek Tenggilis Mejoyo, Kompol Kristiyan Beorbel Martino, segera membawa warga tersebut ke kantor polisi untuk dimintai keterangan terkait kedatangan mereka ke Surabaya.

"Nanti ya. Untuk identitas masih didata dulu, termasuk keperluannya ke Surabaya apa," tandasnya. kata Kristiyan, Rabu (29/4/2020).

Sembunyi di bagasi bus

Untuk menghindari razia yang digelar aparat selama PSBB, mereka rela duduk di bagasi bus dengan ongkos Rp 450.000. Foto diambil di Terminal Bus Ciledug, Jumat (24/4/2020) siang.Dokumentasi Pribadi/TWITTER Untuk menghindari razia yang digelar aparat selama PSBB, mereka rela duduk di bagasi bus dengan ongkos Rp 450.000. Foto diambil di Terminal Bus Ciledug, Jumat (24/4/2020) siang.

Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan dengan viral foto sejumlah pemudik nekat sembunyi di dalam bagasi bus agar terhindar dari razia petugas. 

Seperti diketahui, pasca-penerapan pelarangan mudik antar wilayah sejak pada 24 April 2020, petugas memperketat pemeriksaan agar mencegah penyeberan corona.

Salah satunyt, di sebuah terminal di kawasan Ciledug Tangerang, Banten.

Dalam foto yang diungah di akun Twitter @akurommy, tampak para pemudik rela duduk dan berhimpitan dengan udara yang pengap di dalam bagasi bus tersebut.

Baca juga: Nekat Mudik Jalan Kaki ke Pati karena Tak Ada Angkutan Umum, Utami Pingsan di Toilet Minimarket di Madiun

 

Bagasi yang cukup luas itu diisi lima hingga enam orang. Sementara itu, pemilik akun memberi keterangan bahwa warga tersebut nekat hindari razia aparat PSBB.

Selain itu, mereka juga diduga rela merogok kocek sebesar Rp 450 ribu.

Nekat mudik Meski sudah dilarang oleh pemerintah, mereka nekat mudik. Untuk menghindari razia yang digelar aparat selama PSBB, mereka rela duduk di bagasi bus dengan ongkos Rp450 ribu. Foto diambil oleh sepupunya @saeval di Terminal Bus Ciledug, Jumat (24/4/2020) siang,” tulis akun @akurommy.

Sementara itu, pemilik bus PO SAN, Kurnia Lesani Adnan, menjelaskan, peristiwa itu terjadi di kawasan Ciledug.

"Kejadiannya di Ciledug, tapi bukan terminal resmi. Sebenarnya begini, bukan busnya saja, tapi penumpangnya yang memang sudah mau mudik. Artinya kemauan dari penumpang atau masyarakatnya," katanya.

"Karena takut ada razia jadi penumpang itu mau duduk di dalam bagasi dulu," tambah Kurnia, Sabtu (25/4/2020).

Baca juga: Risma: Kasus Covid-19 di Pabrik Sampoerna Berawal dari Pasien Tak Jujur, Berstatus PDP tapi Bekerja

Kurnia menjelaskan, bus AKAP bersama penumpangnya itu memang berhasil melewati pos pengawasan.

Namun setelah melewati pos tersebut penumpang kembali menaiki bus dalam kabin.

Lalu mereka pun meneruskan perjalanan hingga ke daerah tujuan. Menanggapi hal ini, kejadian tersebut diakuinya memang miris.

(Penulis: Rindi Nuris Velarosdela | Editor: Irfan Maullana)

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul: Kumpulan Ulah Pemudik Gagal, dari Sembunyi di Tumpukan Kerupuk hingga di Bagasi Bus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com