Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Ayah Aniaya Anak, Pelaku Sempat Kabur Saat di Kantor Polisi, Dibekuk di Medan

Kompas.com - 28/04/2020, 16:35 WIB
Oryza Pasaribu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SIBOLGA, KOMPAS.com - RM (38), tersangka penganiayaan terhadap anak kandung yang videonya viral di media sosial, berhasil dibekuk Minggu (26/4/2020).

RM yang sehari-hari bekerja sebagai penarik becak ini, rupanya sempat melarikan diri paska ditangkap polisi dari unit Sat Reskrim Polres Sibolga saat berada di rumah warga di Desa Mela, Tapanuli Tengah, Selasa (21/4/2020).

Kemudian, RM dibawa ke Polres Sibolga untuk diperiksa.

"Saat sudah berada di Polres Sibolga, ketika kondisi hujan, RM berhasil melarikan diri," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Sibolga Iptu Ramadhan Sormin lewan pesannya kepada kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Namun pelarian RM tidak berlangsung lama, Minggu (26/4/2020), pria yang sengaja merekam aksi menganiaya anaknya ini kembali ditangkap saat berada di rumah kerabatnya di Tanjung Mulia, Kota Medan.

"Sempat tidak mengaku, tersangka berhasil kita bekuk di rumah seorang warga di Tanjung Mulia, Medan. Dan selanjutnya kita boyong ke Polres Sibolga." ucap Sormin.

Baca juga: Viral Video Ayah Aniaya Anak untuk Menyuruh Istrinya Pulang

Pelaku sengaja merekam penganiayaan anaknya

Sebelumnya, seorang anak berusia 11 tahun menjadi korban penganiayaan oleh Ayahnya sendiri di Sibolga, Sumatera Utara.

Aksi penganiayaan itu direkam dengan kamera hingga akhirnya menjadi viral di media sosial.

Dalam tayangan video berdurasi 2 menit 10 detik itu, terlihat sang Ayah menyuruh seseorang untuk merekam video mereka.

"Kena... Kena... Semua... Kena semua bikin... Semua kena bikin," ujar sang Ayah yang diketahui berinisial RM.

Anak yang tidak mengenakan baju dalam video itu tampak menangis dan diduga baru saja dipukuli oleh Ayahnya.

"Mengerti? Enggak sakit kau rasa badanmu itu semua, marase (merasakan) kau amang(sebutan suku batak untuk anak laki-laki)?" tanya RM kepada anaknya.

" Sakit Pak... Sakit Pak," jawab sang anak.

Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Aniaya Anak Kandung karena Bela Ibunya

Aniaya anak, salahkan istri

Kemudian sang Ayah menyebut, semua itu gara-gara istrinya yang menuduhnya sering melakukan kekerasan.

RM kemudian menasehati anaknya dan meminta agar sang anak mendengar pesan-pesannya.

"Aku yang menyekolahkan kau, uang aku yang kasih kalian makan. Bukan Mamakmu. Ini untuk adikmu lagi yang kecil, karena aku sayang kalian," ujar RM sambil membentak anaknya.

Kemudian, RM menyuruh anaknya berbicara untuk menyampaikan pesan kepada istrinya lewat video yang direkam.

" Mak... Pulanglah Mamak, sudah marase(merasakan sakit) aku dibikin Bapak. Enggak diperdulikan kami. Enggak dikasih kami makan," kata sang anak sambil menangis.

Belum selesai sang anak berbicara, tiba-tiba RM dengan kepalan tangan kanannya meninju wajah anaknya itu hingga terjatuh.

Sang anak kemudian menjerit dan menangis kesakitan sambil memegang wajahnya.

Tidak sampai di situ, sang anak dipaksa lagi untuk menghadap ke kamera dan diancam akan dipukul.

Kakek korban melapor ke polisi

Kepala Sub Bagian Humas Polres Sibolga Iptu R Sormin mengatakan, polisi sedang melakukan penyelidikan.

Pihaknya sudah menerima laporan langsung dari HH (59), yang merupakan kakek korban.

HH juga yang mengadukan kasus tersebut secara resmi ke Polres Sibolga.

Sormin menceritakan, mulanya Kakek korban datang dari Kabupaten Tapanuli Selatan ke Sibolga, untuk melakukan ziarah menjelang Ramadhan.

Setelah melakukan ziarah, HH didatangi warga setempat dan memberitahukan bahwa cucunya dipukuli RM.

Warga juga menunjukkan video kekerasan yang dilakukan RM kepada cucunya dan viral di media sosial.

Selanjutnya, HH melaporkan kejadian itu ke Polres Sibolga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com